Begini Kronologis Debt Collector Rampas Mobil yang Dibawa Serda Nurhadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan peristiwa yang sempat viral antara Babinsa Sempet Serda Nurhadi dengan 11 orang debt collector .
"Awal mulanya Serda Nurhadi pada pukul 14.00 mendapat laporan dari masyarakat bahwa di depan kelurahan Semper ini terjadi kemacetan total dan kemudian ada laporan lagi bahwa ada masyarakat yang ribut dengan debt collector tersebut," urai Dudung di Makodam Jaya, Senin (10/5/2021).
Atas informasi tersebut, lanjut Dudung, maka Serda Nurhadi datang ke lokasi kemudian berdialog dengan debt collector. Kemudian Serda Nurhadi melihat di dalam mobil ada anak anak menangis dan ada orang tua yang kesakitan, memang tujuannya adalah ke rumah sakit. (Baca juga; Ketua Organisasi Mata Elang Bakal Datangi Kodam Jaya, Langsung Minta Maaf ke Pangdam dan Kapolda )
"Melihat seperti itu, maka Serda Nurhadi mencoba untuk mengambil alih kendaraan untuk menyingkirkan agar kemacetan itu tidak terjadi dan kemudian akan mengarahkan ke rumah sakit, namun karena keterbatasan serda Nurhadi untuk mengendarai kendaraan matic dan akan diarahkan oleh pemilik ke arah tol maka Serda Nurhadi memberhentikan," tambahnya.
Kemudian mobil berhenti di ujung sebelum masuk pintu Tol Semper. Dari situ Serda Nurhadi yang tidak menguasai kendaraan itu akhirnya mempersilakan kepada pemilik kendaraan Saudara Naras yang rencana akan dibawa ke rumah sakit. Nah terjadilah perselisihan, pada saat Serda Nurhadi terjadi perebutan kunci antara debt collector dan Naras.
“Serda Nurhadi tidak melakukan apa apa dan debt collector para juga tidak melakukan tindakan kekerasan kepada Serda Nurhadi. Terjadi cekcok itu antara pemilik mobil dan debt collector," urainya. (Baca juga; Polisi Ringkus 11 Debt Collector Pengepung Anggota TNI di Tol Koja )
Dudung menambahkan, setelah itu terjadi kesepakatan akhirnya Serda Nurhadi kembali ke belakang duduk di belakang kemudian yang mengendarai adalah Naras yang langsung dibawa ke Polres Jakarta Utara. Sampai di Polres Jakarta Utara, Serda Nurhadi laporan ke piket polres.
"Disampaikan bahwa ini terjadi keributan, silakan nanti bapak yang selesaikan kemudian setelah itu kembali untuk melaksanakan tugasnya. Saat itu Serda Nurhadi sedang mengumpulkan beras untuk bantuan bantuan COVID-19," tuturnya.
"Awal mulanya Serda Nurhadi pada pukul 14.00 mendapat laporan dari masyarakat bahwa di depan kelurahan Semper ini terjadi kemacetan total dan kemudian ada laporan lagi bahwa ada masyarakat yang ribut dengan debt collector tersebut," urai Dudung di Makodam Jaya, Senin (10/5/2021).
Atas informasi tersebut, lanjut Dudung, maka Serda Nurhadi datang ke lokasi kemudian berdialog dengan debt collector. Kemudian Serda Nurhadi melihat di dalam mobil ada anak anak menangis dan ada orang tua yang kesakitan, memang tujuannya adalah ke rumah sakit. (Baca juga; Ketua Organisasi Mata Elang Bakal Datangi Kodam Jaya, Langsung Minta Maaf ke Pangdam dan Kapolda )
"Melihat seperti itu, maka Serda Nurhadi mencoba untuk mengambil alih kendaraan untuk menyingkirkan agar kemacetan itu tidak terjadi dan kemudian akan mengarahkan ke rumah sakit, namun karena keterbatasan serda Nurhadi untuk mengendarai kendaraan matic dan akan diarahkan oleh pemilik ke arah tol maka Serda Nurhadi memberhentikan," tambahnya.
Kemudian mobil berhenti di ujung sebelum masuk pintu Tol Semper. Dari situ Serda Nurhadi yang tidak menguasai kendaraan itu akhirnya mempersilakan kepada pemilik kendaraan Saudara Naras yang rencana akan dibawa ke rumah sakit. Nah terjadilah perselisihan, pada saat Serda Nurhadi terjadi perebutan kunci antara debt collector dan Naras.
“Serda Nurhadi tidak melakukan apa apa dan debt collector para juga tidak melakukan tindakan kekerasan kepada Serda Nurhadi. Terjadi cekcok itu antara pemilik mobil dan debt collector," urainya. (Baca juga; Polisi Ringkus 11 Debt Collector Pengepung Anggota TNI di Tol Koja )
Dudung menambahkan, setelah itu terjadi kesepakatan akhirnya Serda Nurhadi kembali ke belakang duduk di belakang kemudian yang mengendarai adalah Naras yang langsung dibawa ke Polres Jakarta Utara. Sampai di Polres Jakarta Utara, Serda Nurhadi laporan ke piket polres.
"Disampaikan bahwa ini terjadi keributan, silakan nanti bapak yang selesaikan kemudian setelah itu kembali untuk melaksanakan tugasnya. Saat itu Serda Nurhadi sedang mengumpulkan beras untuk bantuan bantuan COVID-19," tuturnya.
(wib)