Toleransi di Masa Pandemi, Bima Arya Ajak Sebarkan Moral Agama dan Kemanusiaan

Jum'at, 30 April 2021 - 16:58 WIB
loading...
Toleransi di Masa Pandemi, Bima Arya Ajak Sebarkan Moral Agama dan Kemanusiaan
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Foto: SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, Covid-19 sudah lebih dari satu tahun namun angkanya masih fluktuatif. Ada negara yang porak-poranda karena Covid-19, dan ada negara yang sudah bisa lepas masker.

Menurutnya, penanganan pandemi Covid-19 bukan semata masalah kebijakan, bukan juga utak-atik mengenai aspek teknis atau juga soal alokasi anggaran. Melainkan ada hal yang lebih filosofis, yakni terkait moral agama dan kemanusiaan.



"Semakin satu bangsa satu frekuensi dan kuat pemahamannya pada dua aspek itu, moral agama dan kemanusiaan, maka bangsa itu akan semakin kuat pijakannya untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang ditaati masyarakatnya," ujarnya dalam Diskusi dengan tema ‘Toleransi Masa Pandemi’ secara daring, Jumat 30 April 2021.

Sebut saja di PPIB Kota Bogor, Vihara Mahabrahmana Pulo Geulis, Cafe Toleransi dan di Balai Kota Bogor yang sekaligus acara dibuka Wali Kota Bima Arya.

Di bulan Ramadhan ini, kata dia, belum terlambat untuk melanjutkan dan menguatkan narasi moral agama dan turunannya. Seperti melarang mudik, mematuhi kebijakan umaro dan ulil amri, serta menguatkan silaturahmi.



Ia juga mengajak semua unsur turun ke dunia maya, bukan saja silaturahmi dunia nyata. Mari sebarkan moral agama dan kemanusiaan yang mudah dipahami warga. Salah satunya melalui film pendek, sasarannya agar dapat menurunkan imbauan yang mudah dipahami anak-anak muda dan semua warga.

"Tadi siang saya menginstruksikan Diskominfo Kota Bogor dan Prokompim untuk membuat film pendek berupa imbauan untuk tidak mudik dari pemuka agama, dari orang tua, kakek nenek yang mengimbau cucunya. Pemuka agama yang terus mengingat protokol kesehatan, ini kan nilai kemanusiaan," terangnya.

Toleransi di Masa Pandemi, Bima Arya Ajak Sebarkan Moral Agama dan Kemanusiaan


Sementara itu, Sekretaris FKUB Kota Bogor, Hasbulloh, mengatakan, Ramadhan harus dijadikan momentum untuk berlomba melakukan kebaikan. Tidak hanya religiusitas tetapi juga kesalehan sosial. Ketika mempunyai kelebihan, baik itu kekuatan fisik maupun ekonomi, memiliki keluangan dan kesempatan. Maka sebaiknya digunakan untuk membantu meringankan orang lain.

“Itulah makna toleransi dalam bulan Ramadhan. Modalitas yang perlu dijaga dalam merawat toleransi yang pertama kepercayaan, jaringan, saling memberikan manfaat, dan membangun nilai bersama. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Islam yakni ‘Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat untuk orang lain’," imbuhnya.

Sesuai arahan Wali Kota Bogor, tokoh-tokoh agama di Kota Bogor sudah bersama-sama berjuang dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk melawan Covid-19, dengan menutup dan membatasi tempat ibadah dan aktivitas keagamaan, yang sejatinya hal itu sebetulnya sangat berat bagi tokoh-tokoh agama.

"Selama pandemi tempat ibadah juga difungsikan tidak hanya sebagai tepat ritual, melainkan juga sebagai meningkatkan kesalehan sosial," kata Hasbulloh.(haryudi)
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7165 seconds (0.1#10.140)