2 Periode Pimpin Tangsel, Airin Dinilai Wanita Tangguh dan Pendobrak Birokrasi
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Benyamin Davnie banyak mendapatkan pelajaran saat mendampingi Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany memimpin kota pemekaran di Tanah Jawara. Hal ini tentu menjadi bekal berharga bagi Benyamin Davnie yang akan menjadi pemimpin Tangsel, lima tahun ke depan bersama Pilar Saga Ichsan, pasangannya di Pilkada Tangsel 2020.
"Saya banyak mendapatkan pelajaran kepemimpinan dari Ibu Airin. Walaupun dia seorang wanita, seorang ibu rumah tangga, tapi keteguhan dan keterbukaan sikapnya dalam mengambil keputusan, serta memimpin staf luar biasa," kata Benyamin kepada SINDOnews pada Selasa (20/4/2021).
Menurut dia, sebelum menjabat sebagai Wali Kota, Airin tidak punya pengalaman dalam birokrasi. Banyak pihak yang meragukan kemampuannya dalam menjalankan roda pemerintahan di Tanah Jawara ini. "Banyak manajemen-manajemen yang biasa dilakukan oleh birokrasi didobrak beliau. Antara lain bekerja jangan itung-itungan waktu, kami pernah rapat sampai jam 4 pagi dalam menyusun APBD. Itu menunjukkan bahwa, kalau belum tuntas pekerjaan, selesaikan dulu sampai jam berapa," ungkapnya.
Kendati demikian, sebagai seorang wanita sekaligus seorang ibu, Airin tidak pernah melepaskan kasih sayangnya di dalam memimpin. Hal ini dia terapkan dalam menegur kesalahan yang dilakukan anak-anak buahnya. Sikap tegas yang akan dirindukan.
"Misalnya, kalau ibu marah itu, salahnya ditunjukan. Tetapi benarnya juga ditunjukkan. Dan kita, disitu bukan cuma diomelin, tapi juga diperbaiki. Ya, yang paling saya kagumi dari Airin adalah keteguhannya di dalam mengambil keputusan," sambungnya.
Banyak kebijakan Airin yang awalnya dianggap tidak mungkin, bahkan oleh orang dalam di lingkungan Pemkot Tangsel, ternyata menjadi sangat mungkin. Jalan Ciater yang tadinya sempit dan tidak teratur, berhasil dilebarkan dan menjadi peninggalan Airin.
"Pelebaran Jalan Ciater, yang oleh banyak pihak termasuk beberapa orang di dalam bilang, enggak mungkin itu dilebarkan pasti banyak tentangan, tapi ibu tetap konsisten bersikukuh, bahwa melihat perkembangan Tangsel ke depan, harus dilebarkan dan hasilnya terlihat sekarang, luar biasa," jelasnya.
Airin, meski bukan dari kalangan birokrasi, sebagai seorang pemimpin bisa mengambil keputusan yang sangat tepat terkait sejumlah pembangunan di Tangsel. Sikap yang baik dari pemerintahan baru.
"Pengambilan keputusan yang sangat tepat dari seorang pemimpin yang sebelumnya belum pernah di birokrasi, bagaimana mengambil keputusan, tapi setelah nyemplung di birokrasi luar biasa," ucapnya.
"Saya banyak mendapatkan pelajaran kepemimpinan dari Ibu Airin. Walaupun dia seorang wanita, seorang ibu rumah tangga, tapi keteguhan dan keterbukaan sikapnya dalam mengambil keputusan, serta memimpin staf luar biasa," kata Benyamin kepada SINDOnews pada Selasa (20/4/2021).
Menurut dia, sebelum menjabat sebagai Wali Kota, Airin tidak punya pengalaman dalam birokrasi. Banyak pihak yang meragukan kemampuannya dalam menjalankan roda pemerintahan di Tanah Jawara ini. "Banyak manajemen-manajemen yang biasa dilakukan oleh birokrasi didobrak beliau. Antara lain bekerja jangan itung-itungan waktu, kami pernah rapat sampai jam 4 pagi dalam menyusun APBD. Itu menunjukkan bahwa, kalau belum tuntas pekerjaan, selesaikan dulu sampai jam berapa," ungkapnya.
Kendati demikian, sebagai seorang wanita sekaligus seorang ibu, Airin tidak pernah melepaskan kasih sayangnya di dalam memimpin. Hal ini dia terapkan dalam menegur kesalahan yang dilakukan anak-anak buahnya. Sikap tegas yang akan dirindukan.
"Misalnya, kalau ibu marah itu, salahnya ditunjukan. Tetapi benarnya juga ditunjukkan. Dan kita, disitu bukan cuma diomelin, tapi juga diperbaiki. Ya, yang paling saya kagumi dari Airin adalah keteguhannya di dalam mengambil keputusan," sambungnya.
Banyak kebijakan Airin yang awalnya dianggap tidak mungkin, bahkan oleh orang dalam di lingkungan Pemkot Tangsel, ternyata menjadi sangat mungkin. Jalan Ciater yang tadinya sempit dan tidak teratur, berhasil dilebarkan dan menjadi peninggalan Airin.
"Pelebaran Jalan Ciater, yang oleh banyak pihak termasuk beberapa orang di dalam bilang, enggak mungkin itu dilebarkan pasti banyak tentangan, tapi ibu tetap konsisten bersikukuh, bahwa melihat perkembangan Tangsel ke depan, harus dilebarkan dan hasilnya terlihat sekarang, luar biasa," jelasnya.
Airin, meski bukan dari kalangan birokrasi, sebagai seorang pemimpin bisa mengambil keputusan yang sangat tepat terkait sejumlah pembangunan di Tangsel. Sikap yang baik dari pemerintahan baru.
"Pengambilan keputusan yang sangat tepat dari seorang pemimpin yang sebelumnya belum pernah di birokrasi, bagaimana mengambil keputusan, tapi setelah nyemplung di birokrasi luar biasa," ucapnya.
(hab)