Amankan Sidang Habib Rizieq, Polisi Belum Kerahkan Anjing Pelacak dan Penjinak Bom
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aparat gabungan TNI dan Polri meningkatkan pengamanan persidangan Habib Rizieq Shihab, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Selasa (30/3/2021). Meski demikian, polisi belum menerjunkan K9 (anjing pelacak) dan tim penjinak bom (jibom) Gegana Brimob.
"K9 dan Jibom belum perlu kita libatkan dalam pengamanan persidangan hari ini. Saya masih rapat dengan Ketua PN (Jakarta Timur)," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan, dalam pesan singkatnya ketika dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.
Ia menyebutkan pola pengamanan persidangan Rizieq Shihab di PN Jakarta Timur menggunakan metode 4 ring. "Ada Ring 1 sampai dengan Ring 4 total ada 1.394 personel gabungan yang kita kerahkan," jelas Erwin Kurniawan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menyebutkan, polisi tetap mewaspadai potensi-potensi kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Shihab yang berdatangan ke PN Jakarta Timur.
"Selain kerumunan, tentunya kita masih mewaspadai potensi-potensi aksi teror untuk menghindari kembali terjadinya pengeboman seperti yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar," kata Yusri Yunus.
"K9 dan Jibom belum perlu kita libatkan dalam pengamanan persidangan hari ini. Saya masih rapat dengan Ketua PN (Jakarta Timur)," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan, dalam pesan singkatnya ketika dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.
Ia menyebutkan pola pengamanan persidangan Rizieq Shihab di PN Jakarta Timur menggunakan metode 4 ring. "Ada Ring 1 sampai dengan Ring 4 total ada 1.394 personel gabungan yang kita kerahkan," jelas Erwin Kurniawan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menyebutkan, polisi tetap mewaspadai potensi-potensi kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Shihab yang berdatangan ke PN Jakarta Timur.
"Selain kerumunan, tentunya kita masih mewaspadai potensi-potensi aksi teror untuk menghindari kembali terjadinya pengeboman seperti yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar," kata Yusri Yunus.
(thm)