Miris! Rumah Rata dengan Tanah Akibat Banjir, Puluhan Warga Bekasi Masih Mengungsi

Selasa, 16 Maret 2021 - 14:02 WIB
loading...
Miris! Rumah Rata dengan Tanah Akibat Banjir, Puluhan Warga Bekasi Masih Mengungsi
Puluhan warga yang rumahnya rusak akibat tanggul jebol Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, terpaksa masih mengungsi hingga kini.Foto/SINDOnews/Abdullah M Surjaya
A A A
BEKASI - Puluhan warga yang rumahnya rusak akibat tanggul jebol Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi , terpaksa masih mengungsi hingga kini. Sebab, kondisi rumahnya yang diterjang limpasan air sungai Citarum itu rata dengan tanah. Mereka masih menunggu kejelasan pemerintah akan membangun rumahnya kembali.

Sebanyak puluhan rumah hancur terbawa banjir dan rusak berat akibat tanggul Citarum di Kampung Babakan Banten Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi pada Minggu (20/02) dinihari. Akibatnya, Sembilan desa terendam banjir dengan ketinggian antara 80–250 sentimeter.

Salah satu warga bernama Samsudin (50) mengaku, sudah hampir satu bulan menumpang dirumah tetangganya. Karena, rumahnya hancur dan menyisakan pondasi serta lantainya saja. Kondisinya rumahnya sudah tidak bisa digunakan.”Iya masih belum jelas ini, sudah dimintai data dan sudah dibuatkan ATM tapi belum juga ada bantuannya,” katanya Senin, 15 Maret 2021.

Menurut dia, bantuan akan diberikan dari Pemprov Jawa Barat maupun Pemkab Bekasi. Bantuan itu berupa bahan bangunan maupun uang yang dikirim melalui rekening yang sudah didaftarkan.”Dari Mensos (Menteri Sosial) juga ada informasinya, tapi enggak tahu ini belum ada juga,” ucapnya. Baca: Penghuni Rumah Dipagari Beton di Ciledug Pernah Diancam Pakai Golok

Camat Pebayuran, Hanief Zulkifli mengatakan akibat bencana banjir itu, ada sebanyak 75 rumah yang mengalami rusak mulai dari rusak ringan maupun rusak parah. Rinciannya, 40 rumah rusak ringan, 35 rumah rusak parah atau rata dengan tanah.”Proses pembangunan rumah rusak sudah mulai berjalan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya.

Ada sebanyak 10 rumah mendapatkan bantuan pembangunan serta perbaikan rumah yang rusak tersebut. Sementara bantuan dari Pemkab Bekasi akan segera dilakukan melalui program Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu). Setiap rumah warga yang rusak akan diberi bantuan Rp20 juta.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mohammad Nuh mengharapkan agar pemerintah tidak saling melempar tanggung jawab dalam hal penanganan korban banjir di wilayah Kecamatan Pebayuran. Terutama, bagi warga yang kehilangan tempat tinggal (rumah) di Kampung Babakan Banten, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran.

”Untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir, jangan saling melempar tanggung jawab. Sebab, kalau saling melempar, kasihan masyarakat yang jadi korban banjir,” katanya. Untuk itu, pemerintah harus punya mekanisme yang jelas sehingga warga yang rumahnya rusak disapu arus Sungai Citarum karena tanggulnya jebol itu tidak menunggu terlalu lama.

Nuh menyarankan pemerintah bisa menggunakan anggaran dari Dinas Sosial. Pasalnya, untuk membantu masyarakat, tidak ada istilah salah, selama tidak disalah gunakan. Akan tetapi, jika pemerintah takut salah prosedural dalam penggunaan anggaran, bisa duduk bersama dengan unsur penegak hukum dan pemerintah pusat untuk melakukan pendampingan.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)