KPAD Kabupaten Bekasi Berikan Pemulihan Trauma Anak Korban Banjir
loading...
A
A
A
BEKASI - Penanganan banjir di wilayah Bekasi tak hanya berupa materi maupun perbaikan infrastruktur . Namun juga perhatian terhadap anak-anak yang menjadi korban banjir .
Seperti yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi. Mereka turun langsung untuk memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir.
Posko pengungsian yang berada di Masjid LAN Desa Waringinjaya dan SMK Bima Sakti Kecamatan Kedungwaringin, mereka mengumpulkan anak-anak untuk diberikan trauma healing.
"Untuk sekarang kegiatan konseling ini di dua posko banjir," kata Komisioner Bimbingan Konseling KPAD Kabupaten Bekasi Wulan Mayasari di Bekasi, Rabu (24/2/2021). Menurut dia, trauma healing diberikan karena dikhawatirkan banjir yang menimpa rumahnya berpengaruh pada psikologi anak-anak tersebut. "Kegiatan trauma healing ini sebagai rasa empati dari KPAD Kabupaten Bekasi. Kami koordinasi dengan satgas, dari 14 titik posko dua titik ini masih banyak pengungsinya," ujarnya.
Wulan menjelaskan, agar si anak tidak bosan disela -sela kegiatan trauma healing diisi dengan sejumlah edukasi, hiburan permainan, bernyanyi maupun hadiah. Anak-anak di lokasi pengungsian itu sangat senang dan antusiasi dalam kegiatan tersebut. "Sudah empat hari mereka mengungsi, karena rumahnya rusak berat," ungkapnya.
Selain memberikan hiburan, lanjut dia, pihaknya juga memberikan edukasi kepada anak-anak, agar selalu menjaga protokol kesehatan Covid-19, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak bermain ditengah banjir. Tak hanya edukasi untuk anaknya, orangtua juga sama diminta menjaga protokol kesehatan, kebersihan serta mengawasi anak-anak dalam situasi banjir tersebut agar tidak bermain saat banjir. Usai kegiatan itu juga, KPAD memberikan bantuan berupa perlengkapan bayi seperti popok, selimut maupun kebutuhan pokok lainnya.
KPAD Kabupaten Bekasi juga akan terus menyambangi lokasi pengungsian lainnya, guna memberikan trauma healing, edukasi serta bantuan kepada korban banjir, khususnya anak-anak. Apalagi kegiatan tersebut didampingi langsung oleh Satgas P2TP2A setempat.
Seperti yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi. Mereka turun langsung untuk memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir.
Posko pengungsian yang berada di Masjid LAN Desa Waringinjaya dan SMK Bima Sakti Kecamatan Kedungwaringin, mereka mengumpulkan anak-anak untuk diberikan trauma healing.
"Untuk sekarang kegiatan konseling ini di dua posko banjir," kata Komisioner Bimbingan Konseling KPAD Kabupaten Bekasi Wulan Mayasari di Bekasi, Rabu (24/2/2021). Menurut dia, trauma healing diberikan karena dikhawatirkan banjir yang menimpa rumahnya berpengaruh pada psikologi anak-anak tersebut. "Kegiatan trauma healing ini sebagai rasa empati dari KPAD Kabupaten Bekasi. Kami koordinasi dengan satgas, dari 14 titik posko dua titik ini masih banyak pengungsinya," ujarnya.
Wulan menjelaskan, agar si anak tidak bosan disela -sela kegiatan trauma healing diisi dengan sejumlah edukasi, hiburan permainan, bernyanyi maupun hadiah. Anak-anak di lokasi pengungsian itu sangat senang dan antusiasi dalam kegiatan tersebut. "Sudah empat hari mereka mengungsi, karena rumahnya rusak berat," ungkapnya.
Selain memberikan hiburan, lanjut dia, pihaknya juga memberikan edukasi kepada anak-anak, agar selalu menjaga protokol kesehatan Covid-19, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak bermain ditengah banjir. Tak hanya edukasi untuk anaknya, orangtua juga sama diminta menjaga protokol kesehatan, kebersihan serta mengawasi anak-anak dalam situasi banjir tersebut agar tidak bermain saat banjir. Usai kegiatan itu juga, KPAD memberikan bantuan berupa perlengkapan bayi seperti popok, selimut maupun kebutuhan pokok lainnya.
KPAD Kabupaten Bekasi juga akan terus menyambangi lokasi pengungsian lainnya, guna memberikan trauma healing, edukasi serta bantuan kepada korban banjir, khususnya anak-anak. Apalagi kegiatan tersebut didampingi langsung oleh Satgas P2TP2A setempat.
(mhd)