Kasus Positif Corona di Bogor Raya Melonjak Lagi, 240 Orang dalam Sehari

Selasa, 16 Februari 2021 - 22:09 WIB
loading...
Kasus Positif Corona...
Foto/Ilustrasi/SINDOphoto
A A A
BOGOR - Penambahan kasus positif Corona di Bogor Raya (Kota dan Kabupaten) sebanyak 240 orang dalam sehari, Selasa (16/2/2021). Dengan rincian, kasus harian positif Corona di Kota Bogor bertambah 141 orang dan Kabupaten Bogor bertambah 99 orang.

Informasi diperoleh dari pusat informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, dengan bertambahnya 141 kasus, maka total kasus positif di Kota Bogor sebanyak 10.915 orang.

Rinciannya sembuh 9.429 orang, meninggal dunia sebanyak 177 orang dan masih sakit alias positif aktif Corona di Kota Bogor hingga sebanyak 1.309 orang. Sementara itu, di Kabupaten Bogor berdasarkan data monitoring harian kewaspadaan infeksi Covid-19 dengan bertambahnya 99 kasus baru, maka akumulasi positif Corona di Kabupaten Bogor mencapai 9.291 orang.

Rinciannya, sembuh 8.367 orang, masih sakit atau konfirmasi aktif sebanyak 827 orang dan meninggal dunia sebanyak 90 orang. Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan hasil pembahasan dan telah memutuskan bahwa kebijakan ganjil genap di Kota Bogor untuk menekan kasus positif Corona diperpanjang selama dua pekan ke depan.

“Tadi kami menyepakati ganjil genap Insya Allah akan dilanjutkan setiap Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional. Tetapi dibatasi jam pemberlakuannya dari jam 09.00 - 18.00 WIB (sebelumnya 24 jam),” ungkap Bima. Diperpanjangnya ganjil genap ini, kata Bima, karena melihat hasil analisa data pada penerapan ganjil genap dua pekan sebelumnya yang menunjukan angka penurunan yang cukup baik, dari sisi mobilitas warga maupun angka kasus positif.

“Satgas dan Forkopimda melakukan pembahasan. Kita melihat seluruh data menunjukan bahwa program PPKM Mikro dan Ganjil Genap menunjukan tingkat efektifitas yang sangat tinggi.

Arus masuk kendaraan ke Kota Bogor, kerumunan yang berkurang dan yang paling penting adalah tren jumlah kasus positif Covid-19 yang menurun sangat signifikan,” jelas Bima.

"Tanggal 6 Februari angkanya 187 per hari, kemarin tanggal 15 Februari angkanya 105 per hari. Jadi ini penurunan yang signifikan sepanjang masa pandemi di Kota Bogor," katanya. "Bahkan keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR)dari tadinya 82 persen, sekarang di angka 48 persen. Sudah di bawah standar WHO yang 60 persen maksimal. Jadi sangat baik," tambahnya.

Menurut Bima, perpanjangan ganjil genap dua pekan ke depan ini juga harus dicari titik temu antara dimensi kesehatan dan juga dimensi ekonomi yang perlu diperhatikan.

"Namun, beberapa data juga tadi dilakukan pembahasan bersama Forkopimda, ada penurunan di bidang ekonomi. Tingkat hunian hotel, kunjungan ke rumah makan, cafe, mall, pasar cukup menurun. Artinya dengan ganjil genap jam 09.00 - 18.00 masih memungkinkan untuk aktivitas ekonomi berjalan,” beber Bima.

Di tempat yang sama, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menyatakan bahwa secara umum pihaknya masih menggunakan pola ganjil genap seperti sebelumnya dengan 6 pos sekat dan 5 checkpoint serta 1 tim crowd free road.

“Sanksi juga masih sama. Kita mengacu kepada Perwali 107 karena ini bukan pelanggaran Undang Undang Lalu Lintas tapi tentang protokol kesehatan," katanya.

"Kecuali bagi para pelaku usaha yang sudah pernah dilakukan peneguran oleh tim Satgas Covid, lalu mengulangi kembali, maka kami akan mempertimbangnkan bersama Pak Kajari untuk menerapkan pidana dalam menegakkan aturan-aturan protokol kesehatan,” jelas Susatyo.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2347 seconds (0.1#10.140)