Banjir Saat Pandemi, Nasib Pengungsi di Bawah Bayang-bayang Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hujan deras mengguyur hampir setiap wilayah Ibu Kota pada Minggu 7 Februari 2021 membuat permukiman warga di bantaran Kali Ciliwung terendam banjir . Ketinggian air yang mencapai 2,5-3 meter membuat warga terpaksa mengungsi.
Tedi, warga Kelurahan Bidara Cina mengatakan, banjir pada tahun ini terasa berbeda bila dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, pada tahun ini banjir datang beriringan dengan adanya pandemi Covid-19 .
"Mau enggak mau walaupun sedikit takut karena sekarang pandemi tapi semua sudah disiapkan dengan baik karena tidak ada penumpukan warga di tempat pengungsian," kata Tedi saat ditemui di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (13/2/2021).
Jauh sebelum banjir melanda permukiman warga di wilayah Bidara Cina, Kampung Melayu dan Cawang, Pemerintah Kota Jakarta Timur telah menyiapkan beberapa lokasi pengungsian bagi warga terdampak banjir. Lokasi pengungsian di tengah pandemi Covid-19 seperti kantor Kelurahan hanya bisa diisi maksimal 20 jiwa. Para pengungsi juga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan terutama dalam hal penggunaan masker.
"Untuk jaga-jaga kita diminta memakai masker dan sifat itu wajib. Keluar masuk lokasi pengungsian juga harus mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer," ujanrnya.
Beruntung, musibah banjir itu kini telah berangsur surut. Warga terdampak sudah bisa kembali ke rumah tanpa harus khawatir lagi tinggal di tempat pengungsian. "Alhamdulillah banjirnya engga lama, saya sama keluarga udah bisa balik lagi ke rumah. Semoga musibah banjir dan pandemi cepat selesai," katanya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Tedi, warga Kelurahan Bidara Cina mengatakan, banjir pada tahun ini terasa berbeda bila dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, pada tahun ini banjir datang beriringan dengan adanya pandemi Covid-19 .
"Mau enggak mau walaupun sedikit takut karena sekarang pandemi tapi semua sudah disiapkan dengan baik karena tidak ada penumpukan warga di tempat pengungsian," kata Tedi saat ditemui di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (13/2/2021).
Jauh sebelum banjir melanda permukiman warga di wilayah Bidara Cina, Kampung Melayu dan Cawang, Pemerintah Kota Jakarta Timur telah menyiapkan beberapa lokasi pengungsian bagi warga terdampak banjir. Lokasi pengungsian di tengah pandemi Covid-19 seperti kantor Kelurahan hanya bisa diisi maksimal 20 jiwa. Para pengungsi juga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan terutama dalam hal penggunaan masker.
"Untuk jaga-jaga kita diminta memakai masker dan sifat itu wajib. Keluar masuk lokasi pengungsian juga harus mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer," ujanrnya.
Beruntung, musibah banjir itu kini telah berangsur surut. Warga terdampak sudah bisa kembali ke rumah tanpa harus khawatir lagi tinggal di tempat pengungsian. "Alhamdulillah banjirnya engga lama, saya sama keluarga udah bisa balik lagi ke rumah. Semoga musibah banjir dan pandemi cepat selesai," katanya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(mhd)