Rano Karno Ditantang Warga Benahi Macet dan Banjir di Kalideres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta Nomor Urut 3 Rano Karno menyambangi warga di Perkampungan Betawi Pandawa, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2024). Ia pun ditantang untuk membereskan permasalahan akses jalan sempit menjadi sumber kemacetan dan banjir di wilayah Kamal tersebut.
Pantauan SINDOnews, pria yang akrab disapa Bang Doel itu mengenakan baju koko putih dengan peci dan kain sarung di leher berwarna merah saat tiba di Perkampungan Betawi Pandawa. Bang Doel juga disambut musik kasidah dari kalangan emak-emak.
"Di sini kita punya PR (pekerjaan rumah, red) di Kamal ini PR-nya membuat jalan layang kurang lebih 8 meter, tapi depannya kecil belum ada yang dibebasin sampai sekarang macet nauzubillah. Ini silaturahmi antara tol dengan kampung kita terputus," kata Tokoh Perkampungan Betawi Pandawan Ahmad Muzamil dalam sambutannya.
"Saya minta bilamana jadi wakil gubernur tolong dibebasin kiri kanannya supaya nggak macet," tambahnya.
Ahmad pun mengatakan wilayah Kamal menjadi rawan banjir sehingga perlu dituntaskan permasalahan tersebut. "Kemudian daerah kita ini sudah mulai rawan banjir dulu 5 tahun sekali kita enggak pernah kebanjiran, tapi ini kita jadi kebanjiran terus," ucapnya.
Bang Doel pun menanggapi tantangan warga Kamal, Kalideres, Jakarta Barat untuk membenahi masalah kemacetan dan banjir di wilayah itu. "Di sini aja jalan tapi terasa kecil, di sini kan tol. Nah untuk tol itu kan besar, penyeberangannya nggak ada, cuma tiga meter, jadi itu terasa macet. Itu berarti apa gunanya tol kalau masyarakat tidak terbantu?" kata Bang Doel usai bertemu warga.
"Insyaallah tinggal melakukan pelebaran, bukan jalan baru. Jadi wajar-wajar aja itu," tambahnya.
Rano Karno yang mendampingi Calon Gubernur (Cagub) Pramono Anung itu juga tetap akan memikirkan masalah banjir dan pemetaan wilayah mana saja. Ia akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika terpilih nanti dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Ya itu juga kita pikirin, sebetulnya kita sudah petain, banjir tuh ada di mana. Sekarang maaf mungkin pembangunan tol itu juga ada dampak, mungkin dalam tanda kutip drainase lupa dibesarkan. Ini contoh tol besar tapi jalan penyeberangan cuma 3 meter, itu kan contoh yang harus kita pikirkan. Itu memang tugas Pemda. Kalau tol intinya di pemerintah pusat," ucapnya.
Pantauan SINDOnews, pria yang akrab disapa Bang Doel itu mengenakan baju koko putih dengan peci dan kain sarung di leher berwarna merah saat tiba di Perkampungan Betawi Pandawa. Bang Doel juga disambut musik kasidah dari kalangan emak-emak.
"Di sini kita punya PR (pekerjaan rumah, red) di Kamal ini PR-nya membuat jalan layang kurang lebih 8 meter, tapi depannya kecil belum ada yang dibebasin sampai sekarang macet nauzubillah. Ini silaturahmi antara tol dengan kampung kita terputus," kata Tokoh Perkampungan Betawi Pandawan Ahmad Muzamil dalam sambutannya.
"Saya minta bilamana jadi wakil gubernur tolong dibebasin kiri kanannya supaya nggak macet," tambahnya.
Ahmad pun mengatakan wilayah Kamal menjadi rawan banjir sehingga perlu dituntaskan permasalahan tersebut. "Kemudian daerah kita ini sudah mulai rawan banjir dulu 5 tahun sekali kita enggak pernah kebanjiran, tapi ini kita jadi kebanjiran terus," ucapnya.
Bang Doel pun menanggapi tantangan warga Kamal, Kalideres, Jakarta Barat untuk membenahi masalah kemacetan dan banjir di wilayah itu. "Di sini aja jalan tapi terasa kecil, di sini kan tol. Nah untuk tol itu kan besar, penyeberangannya nggak ada, cuma tiga meter, jadi itu terasa macet. Itu berarti apa gunanya tol kalau masyarakat tidak terbantu?" kata Bang Doel usai bertemu warga.
"Insyaallah tinggal melakukan pelebaran, bukan jalan baru. Jadi wajar-wajar aja itu," tambahnya.
Rano Karno yang mendampingi Calon Gubernur (Cagub) Pramono Anung itu juga tetap akan memikirkan masalah banjir dan pemetaan wilayah mana saja. Ia akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika terpilih nanti dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Ya itu juga kita pikirin, sebetulnya kita sudah petain, banjir tuh ada di mana. Sekarang maaf mungkin pembangunan tol itu juga ada dampak, mungkin dalam tanda kutip drainase lupa dibesarkan. Ini contoh tol besar tapi jalan penyeberangan cuma 3 meter, itu kan contoh yang harus kita pikirkan. Itu memang tugas Pemda. Kalau tol intinya di pemerintah pusat," ucapnya.
(rca)