Sertifikat Rumah Ibu Beralih Nama di BPN, Dino Patti Djalal Minta Perhatian Anies Baswedan

Rabu, 10 Februari 2021 - 08:30 WIB
loading...
Sertifikat Rumah Ibu...
Penasihat Kemenparekraf yang juga eks Juru Bicara Presiden di era Susilo Bambang Yudhoyoni (SBY), Dino Patti Djalal, menjadi korban mafia tanah. Foto: @dinopattidjalal
A A A
JAKARTA - Penasihat Kemenparekraf yang juga eks Juru Bicara Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal, menjadi korban mafia tanah. Sertifikat rumah milik ibunya yang berada di Executive Paradise, Antasari, Jakarta Selatan, beralih menjadi nama orang lain di Badan Pertanahan Nasional (BPN).



"Agar publik waspada : satu lagi rumah keluarga saya dijarah komplotan pencuri sertifikat rumah. Tahu2 sertifikat rumah milik Ibu saya telah beralih nama di BPN padahal tidak ada AJB, tidak ada transaksi bahkan tidak ada pertemuan apapun dgn Ibu saya," tulis Dino dalam akun Twitternya @dinopattidjalal, sebagaimana dikutip Rabu (10/2/2021).



Dia pun berharap perhatian dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kejadian ini. Dino juga meminta Polda Metro Jaya segera meringkus semua komplotan mafia tanah yang kiprahnya semakin merugikan dan meresahkan masyarakat.



"Yang penting, polisi harus bisa dan berani membongkar TUNTAS para sutradara/bos/aktor intelektual komplotan pencuri sertifikat rumah ini, bukan hanya menangkap kroco2nya. Komplotan ini sangat LIHAI & LICIN, dan sudah terlalu banyak merugikan rakyat," cuit Dino.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini juga mengajak masyarakat agar bersatu melawan mafia tanah.

"Modus komplotan: mengincar target, membuat KTP palsu, berkolusi dgn broker hitam+notaris bodong, dan pasang figur2 "mirip foto di KTP" yg dibayar utk berperan sbg pemilik KTP palsu. Komplotan ini sudah secara terencana menargetkan sejumlah rumah ibu sy yg sudah tua,"
bebernya.

"Para sutradara komplotan sertifikat rumah keluarga sy kini sudah mulai bisa DIIDENTIFIKASI. Pada waktunya nanti akan saya sebarkan foto+ nama mrk. Sy yakin respon awal pimpinan komplotan ini nantinya adalah MENCOBA menyogok aparat keamanan agar bebas dr hukum. Jangan sampai!," lanjutnya.

Menurut Dino, polisi telah mulai mengusut kasus ini dan mengejar pelakunya. Sebagai keluarga korban dan selaku warga pembayar pajak, ia berharap polisi bisa memberantas komplotan ini dengan profesional, cepat, dan tuntas, terutama menangkap otak/pimpinannya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2112 seconds (0.1#10.140)