Begini Upaya Pemprov DKI Hadapi Puncak Musim Hujan 2021

Jum'at, 29 Januari 2021 - 09:38 WIB
loading...
Begini Upaya Pemprov DKI Hadapi Puncak Musim Hujan 2021
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menjelang puncak musim hujan yang diprediksi pada Februari 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi bencana . Setidaknya ada lima langkah yang dilakukan DKI, yakni Gerebek Lumpur , Pengelolaan Air Hujan (Drainase Vertikal), Pemeliharaan Pompa, Penanganan Banjir Rob melalui NCICD, dan Pengelolaan Sistem Polder.

Hal demikian disampaikan oleh Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Dudi Gardesi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/1/2021). “Gerebek Lumpur itu berbentuk pengerukan/pengurasan, bertujuan meningkatkan kapasitas saluran, kali/sungai, dan waduk, sehingga pada musim hujan daya tampungnya bisa maksimal. Pada tahun 2020, untuk waduk, jumlah yang sudah dikeruk sebanyak 23 waduk, dengan volume pengerukan 446.402,9 meter persegi Lalu, untuk pengerukan kali, total sebanyak 93 lokasi, dengan volume pengerukan 279.967,5 meter persegi. Sementara itu, saluran penghubung yang sudah dikeruk sebanyak 390 saluran, dengan volume pengerukan 121.002,6 meter persegi Itu untuk tahun 2020 ya, pada tahun-tahun sebelumnya juga sudah dilakukan pengerukan di lokasi lainnya,” tuturnya.

Dudi menambahkan, pembangunan drainase vertikal (sumur resapan) yang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan unsur-unsur terkait di wilayah dan melibatkan masyarakat.

Hingga 31 Desember 2020, lanjutnya, telah tersedia 2.974 titik drainase vertikal di 777 lokasi, seperti di RPTRA, Gedung Pemda, Sekolah, Taman Kota, dan Masjid.

Selain itu, untuk penanganan banjir rob melalui NCICD, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah menentukan lokasi prioritas pembangunan tanggul pantai, yaitu Kamal Muara, Kali Blencong, Kali Adem-Muara Angke, Pantai Muara, Sunda Kelapa, dan Tanjung Priok.

Saat ini telah terbangun sepanjang 12,6 Km tanggul pantai dan akan terus dilanjutkan pembangunannya. Sementara itu, untuk pembangunan/rehabilitasi sistem polder pada 2021-2022, lokasinya antara lain:

- Kelapa Gading, Jakarta Utara : Pompa Kali Betik dan Pompa Artha Gading
- Pulo Gadung, Jakarta Timur: Pompa Pulomas
- Cakung-Cilincing, Jakarta Timur : Pompa Marunda
- Makassar, Jakarta Timur : Pompa Tipala
- Cipayung, Jakarta Timur : Pompa Adhyaksa
- Penjaringan, Jakarta Utara : Pompa Muara Angke dan Pompa Teluk Gong
- Pademangan, Jakarta Utara : Pompa Mangga Dua
- Kembangan-Kedoya, Jakarta Barat : Pompa Green Garden

"Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan 487 pompa stationer di 178 lokasi, 175 pompa mobile di 5 wilayah, 257 alat berat, 465 dump truck, 36 pintu air, dan 8.101 personel (Pasukan Biru),” tutup Dudi.

Seperti diketahui, wilayah DKI Jakarta dialiri 13 sungai dari hulu dan sebagian besar daratan Utara berada di bawah muka air laut (rob). Selain itu, Jakarta juga mengalami penurunan tanah per tahun (land subsidence) dan perubahan tata guna lahan dengan populasi yang bertambah, pembangunan yang pesat, dan run off yang meningkat, sehingga daerah resapan semakin berkurang.

Kondisi tersebut menyebabkan Jakarta menjadi langganan banjir setiap musim penghujan.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1959 seconds (0.1#10.140)