Ini Penyebab Banyak Pasien COVID-19 Kota Depok Dirawat di RS Jakarta

Kamis, 21 Januari 2021 - 13:30 WIB
loading...
Ini Penyebab Banyak...
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Kota Depok. Satgas COVID-19 Kota Depok menjelaskan soal pasien COVID-19 dari Kota Depok yang banyak dirawat di RS di Jakarta.Foto/SINDOnews
A A A
DEPOK - Juru bicara Satgas COVID-19 Kota Depok , Dadang Wihana, menanggapi soal banyak pasien COVID-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Dadang menuturkan bahwa Jabodetabek adalah aglomerasi dan kerja sama antar rumah sakit di Jabodetabek cukup baik.

“Jadi ketika salah satu daerah penuh ada yang kosong maka saling membantu. Di Depok pun beberapa rumah sakit ada juga yang pasiennya dari luar daerah misalnya di RS UI atau di Bhayangkara Brimob,” katanya, Kamis (21/1/2021). (Baca juga; Dampak Pandemi Covid-19, Pengangguran di Bekasi Tembus 200 Ribu Orang )

Dia menjelaskan, kerja sama ini cukup baik karena pada masa pandemi harus bekerja sama merawat pasien COVID-19. Apalagi saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Depok untuk tempat tidur ICU sudah mencapai 92%, sedangkan untuk isolasi sudah 84%.

“Alhamdulillah dalam kurun dua minggu sejak 5-20 Januari 2021 ada penambahan tempat tidur ICU. Jadi selama 2 minggu posisi sekarang dari 59 tempat tidur isolasi kita sudah bertambah 17 menjadi 74 tempat tidur ICU. Sedangkan untuk tempat tidur isolasi dari 727 bed menjadi 772 bed. Ada penambahan 45 tempat tidur isolasi,” paparnya.



Dia menambahkan saat ini sedang mendorong RSUD Depok untuk menambahkan kembali tempat tidur isolasi. Kemudian beberapa rumah sakit sudah diundang untuk menambahkan lagi tempat tidur isolasi.

“Kita mengharapkan ada satu rumah sakit juga yang didedikasikan untuk COVID-19. Kami masih menunggu respons dari mereka dalam 1-2 hari ini,” ungkapnya. (Baca juga; Gawat! Baru Dibuka 1 Minggu, TPU Covid 19 di Srengseng Sawah Sudah Penuh )

Selain itu pihaknya juga sedang mencoba berkoordinasi dengan instansi vertikal untuk mengembangkan rumah sakit darurat. “Misalnya instansi vertikal pusat memiliki gedung-gedung atau asrama ataupun tempat diklat yang tidak digunakan, bisa dimanfaatkan untuk rumah sakit darurat penanganan COVID-19 gejala ringan,” pungkasnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2706 seconds (0.1#10.140)