Persiapan RS Darurat GOR Pajajaran untuk Pasien COVID-19 Kota Bogor Sudah 70%

Jum'at, 08 Januari 2021 - 17:47 WIB
loading...
Persiapan RS Darurat GOR Pajajaran untuk Pasien COVID-19 Kota Bogor Sudah 70%
Rumah Sakit Darurat (RSD) GOR Pajajaran Kota Bogor yang dipersiapkan untuk merawat pasien positif COVID-19 saat ini progresnya telah mencapai 70%. SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Rumah Sakit Darurat (RSD) GOR Pajajaran Kota Bogor yang dipersiapkan untuk merawat pasien positif COVID-19 saat ini progresnya telah mencapai 70%. Rencananya rumah sakit lapangan (RSL) ini akan mulai beroperasi pertengahan bulan depan.

Rumah sakit ini terletak di Jalan Pemuda menempati Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Perpustakaan yang berada di area GOR Pajajaran, Kota Bogor. Anggaran yang dialokasikan untuk membangun rumah sakit darurat di kantor Dispora ini sebesar Rp20 miliar.

"Kalau untuk rumah sakit darurat atau RSL ini anggarannya Rp16 miliar. Itu untuk pemindahan Kantor Dispora dan Perpustakaan dan sewa hotel untuk merawat pasien Corona di Kota Bogor, jadi totalnya Rp20 miliar," kata Kepala RSL Corona Kota Bogor dr Yeti Haryati saat ditemui di lokasi proyek RSL Corona Kota Bogor, Jumat (8/1/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan hingga saat ini hotel yang akan dijadikan tempat perawatan pasien Corona masih belum ditentukan. (Baca juga; Dilengkapi Fasilitas Keren, Pasien Covid-19 di Tangsel Akan Dirawat di Tenda Glamping )

"Adapun fasilitas kesehatan, di RSL ini adalah untuk menangani pasien yang gejala sedang dan ringan, fasilitas alat kesehatannya yakni infusan, bagi pasien-pasien yang dehidrasi, atau demamnya tinggi. Kedua obat-obat minum, untuk mengatasi gejala pasien, dan juga antiviralnya, itu juga kita siapkan. Ketiga pemeriksaan laboratoriumnya, terutama untuk PCR ulangnya, bekerja sama dengan RSUD Kota Bogor," katanya.

Dia menegaskan untuk laboratoriumnya, RSL bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor di Jalan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bogor. (Baca juga; PSBMK Kota Bogor Diperpanjang Sampai 25 Januari 2021 )

"Jadi di sini pengambilan sample dan nantinya dikirim ke Labkesda. Jadi anggaran Rp20 miliar itu untuk tiga bulan, baik pengelolaan hotel yang nanti akan didefinitifkan. Untuk operasionalnya selama 3 bulan, itu sudah termasuk insentif untuk pegawainya, alkes, obat-obatan, kemudian, makanan dan minuman tenaga kesehatan serta laboratorium dan rontgen mobile," ungkapnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)