Pembelajaran Tatap Muka Ditangguhkan, Ini Tanggapan Anggota DPRD dan Orangtua Siswa di Bogor
loading...
A
A
A
"Intinya saya masih trauma dan takut anak saya tertular virus corona. Saya nggak mau mengambil risiko hanya demi pendidikan tapi keselamatan anak saya terancam," ungkapnya. (Baca juga; Masih Sekolah Online, Warganet: Kalau Sampai 13 Maret, Ulang Tahun Dah Anak-anak Belajar dari Rumah )
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin mengaku berdasarkan hasil polling orang tua siswa, hampir sebagian besar orang tua siswa tidak setuju pembelajaran tatap muka yang dijadwalkan dilaksanakan 11 Januari 2020.
Alasannya, cukup beragam, tapi sebagian besar para orang tua siswa khawatir dengan keselamatan anak-anaknya. Sebab jika melihat situasi penularan COVID-19 saat ini kondisinya cukup mengkhawatirkan terus mengalami peningkatan.
"Iya banyak orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya untuk ikut pembelajaran tatap muka. Sedangkan yang setuju tidak terlalu banyak (sedikit). Jadi, kecenderungannya kebijakan pembelajaran tatap muka ditunda," ungkapnya.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan sampai kapan rencana pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan. Sebab, pihaknya dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka hanya berpedoman kepada kondisi terkini grafik kasus COVID-19 di Kota Bogor.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, jumlah warga Kota Hujan yang tertular berada di angka 5.698 orang per 4 Januari 2021.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin mengaku berdasarkan hasil polling orang tua siswa, hampir sebagian besar orang tua siswa tidak setuju pembelajaran tatap muka yang dijadwalkan dilaksanakan 11 Januari 2020.
Alasannya, cukup beragam, tapi sebagian besar para orang tua siswa khawatir dengan keselamatan anak-anaknya. Sebab jika melihat situasi penularan COVID-19 saat ini kondisinya cukup mengkhawatirkan terus mengalami peningkatan.
"Iya banyak orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya untuk ikut pembelajaran tatap muka. Sedangkan yang setuju tidak terlalu banyak (sedikit). Jadi, kecenderungannya kebijakan pembelajaran tatap muka ditunda," ungkapnya.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan sampai kapan rencana pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan. Sebab, pihaknya dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka hanya berpedoman kepada kondisi terkini grafik kasus COVID-19 di Kota Bogor.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, jumlah warga Kota Hujan yang tertular berada di angka 5.698 orang per 4 Januari 2021.
(wib)