GP Ansor Tangsel Rayu Mantan Anggota FPI Hijrah

Jum'at, 01 Januari 2021 - 12:55 WIB
loading...
GP Ansor Tangsel Rayu...
GP Ansor Kecamatan Setu, Tangsel mengajak mantan anggota FPI berhijrah membaur menjadi satu kesatuan di tengah masyarakat NKRI saat apel bersama di Polsek Cisauk, Jumat (1/1/2021). Foto: Okezone/Hambali
A A A
TANGERANG SELATAN - Pemerintah resmi membubarkan Front Pembela Islam (FPI) . Ketetapan itu dibarengi pula pelarangan aktivitas organisasi dan pencopotan seluruh spanduk, baliho hingga seluruh atributnya.

Sweeping oleh petugas gabungan serentak dilakukan ke basis-basis massa FPI. Semua baliho bergambar FPI atau Habib Rizieq Shihab (HRS) diturunkan. Di sisi lain, sejumlah pengurus eks DPP FPI justru membuat manuver baru dengan mendeklarasikan Front Persatuan Islam. (Baca juga: FPI Berubah Jadi Front Persatuan Islam, Ali Mochtar Ngabalin Bilang Begini)

Pembentukan Front Persatuan Islam justru dianggap memancing ketegangan baru khususnya di daerah-daerah basis pendukung FPI seperti Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kader FPI siap menunggu arahan pusat untuk bergerak di bawah nama baru Front Persatuan Islam.

Tak ingin terjadi kegaduhan di wilayahnya, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Setu, Tangsel mengajak mantan anggota FPI segera berhijrah membaur menjadi satu kesatuan di tengah masyarakat NKRI yang plural daripada bersikeras berubah menjelma dalam wadah barunya, Front Persatuan Islam. (Baca juga: Maklumat Kapolri Larang Masyarakat Sebarluaskan Konten Terkait FPI, Ini Sikap Dewan Pers)

"FPI nyata-nyata menunjukkan diri sebagai ormas yang melawan hukum di Indonesia. Cara dakwah FPI pun kerap bertentangan dengan nilai-nilai, norma, serta asas kehidupan bersama masyarakat. Kita harus ke depankan sikap toleransi dan dialog demi menjaga NKRI," ujar Ketua PAC GP Ansor Setu Irfan Alamsyah usai apel bersama di Polsek Cisauk, Tangsel, Jumat (1/1/2021).

Menurut dia, pelarangan aktivitas FPI harus dibarengi ketegasan sikap seluruh aparatur negara untuk melaksanakannya. Selain itu, dia mengimbau masyarakat tak mengambil tindakan "main hakim" sendiri di lapangan. "Publik diminta berpikir jernih dengan tidak mudah terprovokasi oleh berita palsu atau hoaks dan menghasut," katanya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1578 seconds (0.1#10.140)