Muscam KNPI Bekasi Utara Ricuh, Banyak Kursi Plastik Melayang
loading...
A
A
A
BEKASI - Video kericuhan Musyawarah Kecamatan (Muscam) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bekasi Utara beredar viral di media sosial, Jumat (4/12/2020). Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @infobekasi.
Dalam video berdurasi satu menit tersebut tampak massa yang tengah mengikuti acara saling berteriak. Di antara mereka juga ada yang melempar kursi plastik dan sebagian lainnya melerai peserta yang berbuat kericuhan. (Baca juga: KNPI Ajak Seluruh Pemuda Sukseskan Pilkada Serentak 2020)
Kapolsek Bekasi Utara Kompol Chaled Thayib mengatakan, kericuhan akibat beda pendapat terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilihan ketua. "Ada yang minta DPT ditambah, tapi daftar pemilih sudah diverifikasi oleh panitia," ujarnya, Sabtu (5/12/2020).
Massa yang meminta agar DPT ditambah saling beradu argumen dengan massa sebaliknya. Alhasil kericuhan sempat terjadi. "Enggak lama. Lempar kursi ke lantai, tidak ada yang luka," ucapnya.
Melihat tidak adanya titik temu di antara massa yang hadir, petugas kepolisian kemudian meminta untuk pendataan ulang. "Saya minta semua keluar untuk registrasi ulang terhadap para pemilih karena di ruangan itu banyak yang tidak berkepentingan masuk ruangan," ungkapnya.
"Begitu semua keluar dan registrasi ulang maka yang masuk hanya penerima mandat (pemilih) setelah itu pemilihan berjalan lancar," ujar Chaled. (Baca juga: Masa Pandemi, KNPI-Kemensos Salurkan Ribuan Paket Sembako ke Masyarakat)
Dalam video berdurasi satu menit tersebut tampak massa yang tengah mengikuti acara saling berteriak. Di antara mereka juga ada yang melempar kursi plastik dan sebagian lainnya melerai peserta yang berbuat kericuhan. (Baca juga: KNPI Ajak Seluruh Pemuda Sukseskan Pilkada Serentak 2020)
Kapolsek Bekasi Utara Kompol Chaled Thayib mengatakan, kericuhan akibat beda pendapat terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilihan ketua. "Ada yang minta DPT ditambah, tapi daftar pemilih sudah diverifikasi oleh panitia," ujarnya, Sabtu (5/12/2020).
Massa yang meminta agar DPT ditambah saling beradu argumen dengan massa sebaliknya. Alhasil kericuhan sempat terjadi. "Enggak lama. Lempar kursi ke lantai, tidak ada yang luka," ucapnya.
Melihat tidak adanya titik temu di antara massa yang hadir, petugas kepolisian kemudian meminta untuk pendataan ulang. "Saya minta semua keluar untuk registrasi ulang terhadap para pemilih karena di ruangan itu banyak yang tidak berkepentingan masuk ruangan," ungkapnya.
"Begitu semua keluar dan registrasi ulang maka yang masuk hanya penerima mandat (pemilih) setelah itu pemilihan berjalan lancar," ujar Chaled. (Baca juga: Masa Pandemi, KNPI-Kemensos Salurkan Ribuan Paket Sembako ke Masyarakat)
(jon)