Kota Sejuta Angkot Kini Hening Sejenak di Hari Kedua PSBB
loading...
A
A
A
BOGOR - Kota Bogor yang berjuluk Kota Sejuta Angkot pada hari kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini hening sesaat.
Beberapa ruas jalan protokol maupun arteri Kota Bogor, mobilitas warganya mulai berkurang dibandingkan hari sebelumnya. Seperti di Jalan Raya Pajajaran tepatnya kawasan Tugu Kujang dan Terminal Baranangsiang sudah tak terlihat lagi kepadatan.
Di simpang Suryakencana, Jalan Otista - Juanda juga terpantau sepi. Begitu juga depan kawasan bundaran Bogor Trade Mall (BTM), Jalan Raya Empang-Juanda, yang biasanya ramai kini terlihat hanya aktivitas warga berbelanja kebutuhan pokok saja. (Baca juga: Begini Proses Sopir Angkutan Umum Bisa Terima Bantuan Uang Rp600 Ribu)
Kemudian, di Jalan Raya Kapten Muslihat-Mayor Oking-Paledang, tepatnya kawasan Stasiun Bogor juga sama. Sebagian besar yang mendominasi lengangnya jalan raya hanya transportasi publik seperti angkot dan ojek online. Itu pun rata-rata mereka ngetem alias menunggu penumpang.
"Wah parah sepi banget dari pagi sampai sekarang belum dapat pesanan sama sekali baik penumpang maupun order makanan. Biasanya sesepi-sepinya akibat Corona ada setengah hari dapatlah Rp6.000 - Rp15.000," keluh Rudi (35) driver ojol asal Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, saat ditemui di Puri Begawan, Baranangsiang, Kamis (16/4/2020). (Baca juga: PSBB Diterapkan, Kedatangan Bus dan Penumpang di Terminal Pulogebang Menurun)
Hal senada diungkapkan Iyang (38) sopir angkot 01 trayek Ciawi - Baranangsiang. Warga Babakan Pasar, Bogor Tengah itu mengaku sejak pagi mencoba keliling tak kunjung mendapatkan penumpang sesuai batas minimal yang diatur pemerintah.
"Jangan kan 50 persen atau 5 orang dari total kapasitas angkot 10 orang, dapat dua juga sudah alhamdulillah. Sampai sekarang saya dari tadi ini cuma ngetem saja," ujarnya.
Beberapa ruas jalan protokol maupun arteri Kota Bogor, mobilitas warganya mulai berkurang dibandingkan hari sebelumnya. Seperti di Jalan Raya Pajajaran tepatnya kawasan Tugu Kujang dan Terminal Baranangsiang sudah tak terlihat lagi kepadatan.
Di simpang Suryakencana, Jalan Otista - Juanda juga terpantau sepi. Begitu juga depan kawasan bundaran Bogor Trade Mall (BTM), Jalan Raya Empang-Juanda, yang biasanya ramai kini terlihat hanya aktivitas warga berbelanja kebutuhan pokok saja. (Baca juga: Begini Proses Sopir Angkutan Umum Bisa Terima Bantuan Uang Rp600 Ribu)
Kemudian, di Jalan Raya Kapten Muslihat-Mayor Oking-Paledang, tepatnya kawasan Stasiun Bogor juga sama. Sebagian besar yang mendominasi lengangnya jalan raya hanya transportasi publik seperti angkot dan ojek online. Itu pun rata-rata mereka ngetem alias menunggu penumpang.
"Wah parah sepi banget dari pagi sampai sekarang belum dapat pesanan sama sekali baik penumpang maupun order makanan. Biasanya sesepi-sepinya akibat Corona ada setengah hari dapatlah Rp6.000 - Rp15.000," keluh Rudi (35) driver ojol asal Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, saat ditemui di Puri Begawan, Baranangsiang, Kamis (16/4/2020). (Baca juga: PSBB Diterapkan, Kedatangan Bus dan Penumpang di Terminal Pulogebang Menurun)
Hal senada diungkapkan Iyang (38) sopir angkot 01 trayek Ciawi - Baranangsiang. Warga Babakan Pasar, Bogor Tengah itu mengaku sejak pagi mencoba keliling tak kunjung mendapatkan penumpang sesuai batas minimal yang diatur pemerintah.
"Jangan kan 50 persen atau 5 orang dari total kapasitas angkot 10 orang, dapat dua juga sudah alhamdulillah. Sampai sekarang saya dari tadi ini cuma ngetem saja," ujarnya.
(jon)