Jumpa Pers Perdana, Kapolda Metro: Keselamatan Rakyat merupakan Hukum Tertinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salus populi suprema lex esto, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Itulah kalimat pertama yang diucapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, saat menggelar jumpa pers perdana, di Jakarta, Jumat (20/11/2002)
Kapolda Metro Jaya menegaskan, keselamatan rakyat yang paling utama. Jadi siapapun yang menggangu keselamatan masyarakat, maka akan ditindak tegas oleh jajarannya.
"Polri adalah pelindung dan pengayom masyarakat hingga Polri hadir dalam menyelamatkan jiwa masyarakat. Siapapun yang akan mengganggu keselamatan jiwa masyarakat, saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas,” tegas mantan Kapolda Jawa Timur.
Selain tindakan tegas, Fadil juga memastikan akan melakukan pencegahan secara keras atau preventive strike. Upaya ini diambil karena Jakarta belum aman dari Covid-19. (Baca juga: Kapolda Metro Jaya Pengganti Nana Sudjana Dukung Pangdam Jaya Tertibkan Spanduk Provokatif)
"Data WHO juga menyebutkan, 59 persen kasus Covid-19 terjadi di Pulau Jawa, dan yang terbesar angka yang terkonfirmasi positif adalah DKI Jakarta. Jadi ada dasarnya," kata Fadil.
Di samping itu, angka penularan Covid-19 di Jakarta juga masih berkisar di angka 1. Artinya satu orang pasien Covid-19 bisa menularkan minimal kepada 1 orang lainnya.
"Oleh sebab itu, berdasarkan dengan data ini, maka siapapun yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan akan kami tindak dengan tegas," pungkas Fadil.
Diketahui, tampuk kepemimpinan Polda Metro Jaya resmi berpindah setelah Kapolri Jenderal Pol Idham Azis melantik Irjen Pol Fadil Imran menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana. (Baca juga: Kapolri Jenderal Idham Azis Resmi Lantik Irjen Fadil Imran Jadi Kapolda Metro Jaya)
Idham juga melantik Irjen Pol Ahmad Dofiri sebagai Kapolda Jawa Barat menggantikan Irjen Rudy Sufahriadi. Kedua pejabat lama diketahui dicopot imbas terjadinya kerumunan di acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Kapolda Metro Jaya menegaskan, keselamatan rakyat yang paling utama. Jadi siapapun yang menggangu keselamatan masyarakat, maka akan ditindak tegas oleh jajarannya.
"Polri adalah pelindung dan pengayom masyarakat hingga Polri hadir dalam menyelamatkan jiwa masyarakat. Siapapun yang akan mengganggu keselamatan jiwa masyarakat, saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas,” tegas mantan Kapolda Jawa Timur.
Selain tindakan tegas, Fadil juga memastikan akan melakukan pencegahan secara keras atau preventive strike. Upaya ini diambil karena Jakarta belum aman dari Covid-19. (Baca juga: Kapolda Metro Jaya Pengganti Nana Sudjana Dukung Pangdam Jaya Tertibkan Spanduk Provokatif)
"Data WHO juga menyebutkan, 59 persen kasus Covid-19 terjadi di Pulau Jawa, dan yang terbesar angka yang terkonfirmasi positif adalah DKI Jakarta. Jadi ada dasarnya," kata Fadil.
Di samping itu, angka penularan Covid-19 di Jakarta juga masih berkisar di angka 1. Artinya satu orang pasien Covid-19 bisa menularkan minimal kepada 1 orang lainnya.
"Oleh sebab itu, berdasarkan dengan data ini, maka siapapun yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan akan kami tindak dengan tegas," pungkas Fadil.
Diketahui, tampuk kepemimpinan Polda Metro Jaya resmi berpindah setelah Kapolri Jenderal Pol Idham Azis melantik Irjen Pol Fadil Imran menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana. (Baca juga: Kapolri Jenderal Idham Azis Resmi Lantik Irjen Fadil Imran Jadi Kapolda Metro Jaya)
Idham juga melantik Irjen Pol Ahmad Dofiri sebagai Kapolda Jawa Barat menggantikan Irjen Rudy Sufahriadi. Kedua pejabat lama diketahui dicopot imbas terjadinya kerumunan di acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
(thm)