11 Hari Tak Ada Penambahan Kasus Kematian COVID-19 di Kota Bekasi

Jum'at, 13 November 2020 - 21:41 WIB
loading...
11 Hari Tak Ada Penambahan Kasus Kematian COVID-19 di Kota Bekasi
Pemerintah Kota Bekasi mencatat selama 11 hari tidak ada penambahan angka kematian pasien COVID-19 di wilayahnya. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi mencatat selama 11 hari tidak ada penambahan angka kematian pasien COVID-19 di wilayahnya. Bila mengacu pada total kumulatif COVID-19 di Kota Bekasi per Jumat (13/11/2020) ini mencapai 7.606 kasus, dengan jumlah kesembuhan sebanyak 7.052 atau setara 93%.

Satgas COVID-19 Kota Bekasi, mencatat, total kasus yang selesai atau sembuh mencapai 6997 kasus. Saat ini, angka kasus aktif yang ada di Kota Bekasi mencapai 467 kasus dengan total kasus kematian 143 jiwa. ā€Belum ada penambahan kasus kematian pasien Covid-19,ā€ kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dezy Syukrawati.

Menurut dia, saat ini tren perkembangan kasus mulai turun, namun jika dilihat dari grafiknya masih belum stabil. Dia menjelaskan, kasus COVID-19 tertinggi terjadi pada Oktober 2020. Sebelumnya, pada Senin (12/10/2020), dalam kurun waktu satu pekan, angka kasus COVID-19 naik sebanyak 1.089 kasus. (Baca juga; Puluhan Tenaga Kesehatan di Bekasi Dilatih Vaksinator )

Per Senin (5/10/2020), jumlah kasus kumulatif di Kota Bekasi mencapai 3.828 kasus. Kemudian, kembali mengalami kenaikan kasus pada Kamis (8/10/2020) menjadi 4.556 kasus. Per Senin (12/10/2020), angka kumulatif kasus COVID-19 telah mencapai 4.917 kasus. Artinya, dalam satu pekan kenaikan kasus mencapai 1.089 kasus.

Untuk mempertahankan tren baik ini, Dezy meminta kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan atau gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak aman).ā€Stok alat swab test masih tersisa sekitar 30.000 kit. Jadi stok kita masih banyak tersedia,ā€ ungkapnya. (Baca juga; Masih Zona Merah, Kota Bekasi Justru Bersiap Gelar Sekolah Tatap Muka )

Dia menjelaskan, stok alat swab test yang ada sejauh ini berasal dari pengadaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi maupaun bantuan dari Jawa Barat dan BNPB. ā€Kita juga disupport sama yang lainnya, termasuk BNPB karena mungkin mereka melihat komitmen Pemkot Bekasi dalam penanganan COVID-19 makanya disupprot terus,ā€ terangnya.

Selama penanganan COVID-19, Pemkot Bekasi telah menghabiskan sekitar kurang lebih 71.000 swab test. Jumlah sebanyak itu digunakan untuk penanganan kontak tracing maupun pemeriksaan secara berkala pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. ā€Tapi untuk positif rate kita agar tinggi karena temuan kasus kita banyak,ā€ tegasnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)