Tiga Penumpang KRL Bekasi - Jakarta Positif Corona
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi menyebutkan 3 penumpang KRL Commuter Line rute Bekasi-Jakarta positif Covid-19. Hal itu sebagaimana hasil tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diadakan di Stasiun Bekasi pada Selasa (5/5/2020) secara acak terhadap 300 calon penumpang.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, 3 penumpang KRL dinyatakan positif Corona tersebut merupakan perempuan dan terdata sebagai warga Kota Bekasi. "Ketiganya sudah dijemput dan diisolasi di rumah sakit rujukan Kota Bekasi untuk menjalani perawatan," ujarnya, Rabu (6/5/2020). (Baca juga: Menhub Izinkan Transportasi Umum Beroperasi, PT KCI: KRL Masih Ikut Aturan PSBB)
Tiga penumpang KRL itu, yakni LS (53) beralamat di Tytyan Kencana, SAY (39) di Prima Harapan Regency, serta LA (30) tinggal di Perumnas 3. Ketiganya mengikuti tes menggunakan alat swab PCR ini diyakini tingkat akurasinya hampir mencapai 99 persen. Berbeda dengan rapid test yang hanya 60 persen.
Menurut Rahmat, ini bisa diartikan rentannya penularan Corona di KRL Commuter Line. Sebab, mereka yang positif dalam keadaan sehat tanpa gejala. Apalagi ketiganya masuk Orang Tanpa Gejala (OTG). "Ini berarti kita masih belum selesai, belum bebas dan harus terus kita lakukan lagi tes," ucapnya.
Kemungkinan Kota Bekasi dalam waktu dekat akan kembali melakukan tes swab PCR di stasiun maupun di lokasi perbatasan lain. Saat ini, Kota Bekasi memiliki PCR di RSUD Kota Bekasi sebanyak 5 ribu, Dinas Kesehatan 10 ribu.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, 3 penumpang KRL dinyatakan positif Corona tersebut merupakan perempuan dan terdata sebagai warga Kota Bekasi. "Ketiganya sudah dijemput dan diisolasi di rumah sakit rujukan Kota Bekasi untuk menjalani perawatan," ujarnya, Rabu (6/5/2020). (Baca juga: Menhub Izinkan Transportasi Umum Beroperasi, PT KCI: KRL Masih Ikut Aturan PSBB)
Tiga penumpang KRL itu, yakni LS (53) beralamat di Tytyan Kencana, SAY (39) di Prima Harapan Regency, serta LA (30) tinggal di Perumnas 3. Ketiganya mengikuti tes menggunakan alat swab PCR ini diyakini tingkat akurasinya hampir mencapai 99 persen. Berbeda dengan rapid test yang hanya 60 persen.
Menurut Rahmat, ini bisa diartikan rentannya penularan Corona di KRL Commuter Line. Sebab, mereka yang positif dalam keadaan sehat tanpa gejala. Apalagi ketiganya masuk Orang Tanpa Gejala (OTG). "Ini berarti kita masih belum selesai, belum bebas dan harus terus kita lakukan lagi tes," ucapnya.
Kemungkinan Kota Bekasi dalam waktu dekat akan kembali melakukan tes swab PCR di stasiun maupun di lokasi perbatasan lain. Saat ini, Kota Bekasi memiliki PCR di RSUD Kota Bekasi sebanyak 5 ribu, Dinas Kesehatan 10 ribu.
(jon)