Pelaku Perobekan Alquran dan ‘Saya Kafir’ di Musala Tangerang, Waras dan Terpelajar

Rabu, 30 September 2020 - 09:36 WIB
loading...
Pelaku Perobekan Alquran dan ‘Saya Kafir’ di Musala Tangerang, Waras dan Terpelajar
Pelaku perobek Alquran dan vandalisme bertuliskan ‘Saya Kafir’ di Musala Darrusalam, Perumahan Villa Tangerang Elok, Jalan Rasamala Raya, RT005/008, Kutajaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, diketahui sosok yang terpelajar dan waras. SINDOnews/Hasan Kur
A A A
TANGERANG - Pelaku perobek Alquran dan vandalisme bertuliskan ‘Saya Kafir’ di Musala Darrusalam, Perumahan Villa Tangerang Elok, Jalan Rasamala Raya, RT005/008, Kutajaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, diketahui sosok yang terpelajar dan waras.

Tidak seperti kasus penyerangan ulama dan tokoh agama yang kebanyakan stress atau gila, pelaku vandalisme di musala ini dari kalangan terpelajar. (Baca juga; Perobek Alquran dan 'Saya Kafir' Musala di Tangerang Dibekuk Polisi )

Kapolsek Pasar Kemis AKP Fikri Ardiansyah mengatakan, pelaku yang diketahui bernama Satrio berusia 18 tahun merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta. Dia melakukan aksimerobek alquran dan mencoret-coret dinding musala seorang diri.

"Sudah, diamankan pukul 19.30 WIB, semalam. Iya, (pelaku) mahasiswa PTS. Pelaku tunggal," kata Fikri, kepada Sindonews.com, Rabu (30/9/2020). (Baca juga; Alquran Dirobek dan Musala Dicoret-Coret 'Saya Kafir' Hebohkan Warga Tangerang )

Fikri menjelaskan, peristiwa bermula pada saat saksi Rifki hendak azan dan salat Ashar, pukul 14.45 WIB. Tetapi, dalam musala itu sudah berantakan dan banyak coretan dengan pilok hitam bertuliskan menistakan agama Islam.

Dinding musala dicoret dengan tulisan, "Saya Kafir", "Anti Islam", "Anti Khilafah." Yang parahnya lagi, pelaku menyobek Alquran dan menyemprotnya dengan tanda silang menggunakan pilok hitam dan dilakban.

"Disobek-sobek dan dicoret-coret dengan pilok warna hitam, sajadah dipotong dua, serta menggunting kabel alat pengeras suara. Saksi lalu menghubungi saksi lainnya dan Polsek Pasar Kemis," sambung Fikri.

Dari pemeriksaan terhadap pelaku S, tidak ditemukan adanya tanda-tanda gangguan kejiwaan atau stres. Sejumlah pertanyaan yang diajukan juga dijawabnya lancar saja.

"Tidak stres. Saat diajak komunikasi juga nyambung, dan tidak ada masalah dengan kejiwaannya. Pelaku mahasiswa," tukasnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1457 seconds (0.1#10.140)