Selama PSBB Jabodetabek, Kemenhub: Jumlah Penumpang KRL Menurun

Selasa, 05 Mei 2020 - 15:55 WIB
loading...
Selama PSBB Jabodetabek, Kemenhub: Jumlah Penumpang KRL Menurun
Kemenhub menyatakan jumlah penumpang KRL Commuter Line sejak diberlakukannya penerapan PSBB mengalami penurunan.Foto/SINDOphoto/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan jumlah penumpang KRL Commuter Line sejak diberlakukannya penerapan PSBB di Jakarta mengalami penurunan. PT KCI selaku operator KRL pun telah menerapkan pembatasan penumpang di setiap gerbong.

Jubir Kemenhub , Adita Irawati mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan untuk melindungi penumpang angkutan umum khususnya KRL. Selain itu, KCI bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga telah melakukan simulasi penanganan darurat (emergency) jika terjadi kondisi buruk pada penumpang baik di dalam stasiun maupun di atas kereta untuk menjamin kesigapan petugas sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19.

"PT KCI juga telah melakukan sosialisasi edukasi pengawasan dengan melibatkan TNI, Polri, dan Brimob. Semua upaya tersebut dilakukan agar seluruh penumpang disiplin dan mau mengikuti aturan," kata Adita saat dihubungi, Selasa (5/5/2020).

Dia mengungkapkan, hasil evaluasi selama lebih dari dua minggu sejak ditetapkan PSBB di DKI Jakarta, rata-rata jumlah penumpang harian KRL cenderung menurun."Pada jam sibuk pagi hingga pukul 08.00 jumlah penumpang pada semua lintas pelayanan mengalami penurunan dari 77.575 penumpang menjadi sekitar 55.000 penumpang dengan total kapasitas angkut yg dibatasi maksimum 35% (60 penumpang/kereta untuk menjaga physical distancing di atas kereta) sebabanyak 61.248 penumpang," ujarnya.

Pembatasan kapasitas tersebut, lanjut Adita, mengakibatkan antrean pada beberapa stasiun yang relatif sempit namun berjalan dengan tertib jaga jarak dan dibantu oleh aparat keamanan."Dengan berbagai aturan dan cara tersebut, Kemenhub berupaya membantu masyarakat pengguna KRL untuk tidak terpapar Covid-19, dan juga membantu mereka untuk tidak terkapar secara ekonomi," ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1863 seconds (0.1#10.140)