2 Meninggal, Pemkot Bogor Kembali Laporkan 22 Positif Corona dalam Sehari

Selasa, 08 September 2020 - 20:18 WIB
loading...
2 Meninggal, Pemkot...
Foto/Ilustrasi/SINDOphoto
A A A
Juru Bicara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk Siaga Corona Sri Nowo Retno melaporkan dalam sehari ada 22 kasus baru dan 2 orang meninggal dunia di Kota Bogor, Selasa (8/9/2020).

Sehingga, kata Retno, begitu biasa disapa Sri Nowo Retno, total kasus konfirmasi positif di Kota Bogor mencapai 778 orang dengan rincian meninggal 35 orang, selesai/sembuh 474 orang, masih sakit 269 orang.

Lebih lanjut, Retno yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor itu mencatat kasus probable total berjumlah 59 orang, masih sakit 3 orang, selesai/sembuh 5 orang, dan meninggal 51 orang.

"Sedangkan untuk kasus suspek (Orang Dalam Pemantauan atau Pasien Dalam Pengawasan) total berjumlah 2.481, rinciannya meninggal 40 orang, discarded 2.326 orang dan masih sakit 115 orang," katanya dalam keterangannya, Selasa (8/9/2020).

Sedangkan kasus dengan kategori kontak erat total sebanyak 1.484 orang, terdiri dari discarded 1.266 orang, masih dikarantina 218 orang. ( )

Di tempat terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya dalam rapat rutin dengan jajarannya mengaku bersyukur wilayah yang dipimpinnya telah keluar dari zona merah.

"Alhamdulillah, ini patut kita syukuri bersama. Kita juga melihat ada efek pemberlakukan pembatasan jam malam dan jam operasional. Warga relatif lebih berhitung untuk berkumpul, keluar dan lain-lain," ujar Bima Arya di Balai Kota Bogor, Selasa (8/9/2020).

Meski demikian, Bima Arya memerintahkan untuk pedomani dua hal kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Bogor, yakni konsolidasi lapangan dan akselerasi administrasi.

Khusus aparatur wilayah di level RW, kelurahan hingga kecamatan, Bima Arya meminta untuk memastikan unit lacak dan unit pantau pada Tim Detektif (deteksi aktif) Covid-19 menjalankan tiga arahan.

Di antaranya penguatan kampanye protokol kesehatan melalui berbagai kanal, kedua pastikan di zona merah tidak ada kegiatan-kegiatan yang mengandung risiko penyebaran atau penularan Covid-19.

"Untuk dinas turun ke lapangan semaksimal mungkin pelaksanaan kampanye protokol kesehatan secara masif. Khusus warga diperlukan pendekatan dengan cara yang pas,” kata Bima.

Dia menambahkan, turunnya zona merah ke orange itu berkat kerja sama semua jajaran di lapangan. Maka itu, dia meminta, agar jajarannya itu tetap solid. ( )"Turunnya zona Kota Bogor ke oranye, saya melihat ada efek dari konsolidasi kita di lapangan untuk itu semua jajaran jangan sampai kendor, semua ikut jadi bagian kampanye protokol kesehatan masif,” terangnya.

Bima juga menyampaikan dan mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo tentang tiga klaster penyebaran Covid-19 yaitu perkantoran, keluarga dan pilkada.

Dua klaster awal menjadi perhatian Pemerintah Kota Bogor. Pemberlakuan jam malam dan pembatasan jam operasional akan terus dilaksanakan hingga ada evaluasi.

"Target kita jangan sampai kembali ke zona merah, tetapi ke zona kuning atau zona hijau, walaupun agak berat karena kedekatan Kota Bogor dengan DKI Jakarta," pungkasnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2324 seconds (0.1#10.140)