Rapid Test Corona di Jakarta Gunakan Serum

Rabu, 01 April 2020 - 11:24 WIB
Rapid Test Corona di...
Rapid Test Corona di Jakarta Gunakan Serum
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terus melakukan rapid test virus Corona (Covid-19) sebagai proses screening massal dengan menyasar dan memprioritaskan orang-orang yang berisiko tinggi tertular.

Rapid test yang diterapkan di Jakarta menggunakan serum yakni cairan di atas bekuan darah yang bertindak sebagai antibodi atau sistem pertahanan tubuh.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, memiliki alat rapid test yang penggunaannya memakai darah lipat siku (whole blood) atau serum. Proses yang diterapkan dalam rapid test adalah pengambilan darah dari lipatan siku. Darah tersebut perlu diputar di dalam tabung centrifuge dengan menunggu selama 15 menit sehingga menghasilkan serum. (Baca juga: 17.534 Warga Jakarta Ikut Rapid Test Virus Corona, 282 Orang Positif)

"Kemungkinan positif terhadap penyakit pun lebih tinggi daripada darah yang diteteskan langsung," kata Widyastuti melalui siaran tertulisnya, Rabu (1/4/2020).

Hingga Selasa (31/3), tercatat 18.077 orang telah menjalani rapid test dengan persentase positif Covid-19 sebesar 1,7%. Sebanyak 299 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 17.778 orang dinyatakan negatif.

Widyastuti menuturkan terkait sasaran dan prioritas rapid test yaitu orang-orang yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular Covid-19 seperti tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi atau probabel Covid 19, Orang Dalam Pemantauan (ODP), memiliki riwayat tinggal di luar negeri dan melakukan perjalanan di area terdampak Covid-19.

Terdapat dua prosedur pelaksanaan rapid test yaitu aktif oleh Puskesmas kepada orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 dan pasif oleh Puskesmas dimana pasien datang berobat ke Puskesmas, namun kriteria pasien untuk dapat rapid test ditentukan petugas. Perlu digarisbawahi bahwa tidak semua orang dapat melakukan rapid test. (Baca juga: Pemkot Bogor Rapid Test Drive Thru, 142 Negatif dan 3 Positif Corona)

Apabila hasil tes tersebut positif, langkah selanjutnya adalah dilakukan pengambilan swab, isolasi mandiri atau dirujuk ke shelter (sesuai kriteria) selama menunggu hasil PCR. Bila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke RS.

Jika hasilnya negatif, pasien diinformasikan untuk:
1. Isolasi mandiri 14 hari. Bila kondisi memburuk, dirujuk ke RS dan dilakukan pemeriksaan PCR.
2. Memeriksa ulang rapid test (satu kali) pada hari ke 7-10 setelah tes awal.

Sebelumnya, Pemprov DKI telah mendistribusikan sekitar 164.000 alat rapid test Covid-19 ke lebih dari 100 fasilitas kesehatan dan RS di seluruh Jakarta. Alat rapid test ini diberikan oleh Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19 di Balai Kota DKI Jakarta pada 23 Maret 2020.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2102 seconds (0.1#10.140)