Pemprov DKI Pastikan MRT Fase II Saling Terintegrasi
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyatakan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase II saling terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Tujuannya agar warga Jakarta menggunakan kendaraan umum dengan mudah dan terjangkau.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, semua stasiun MRT Fase II didesain untuk bisa terintegrasi dengan moda transportasi umum lain. Dengan begitu, tidak ada lagi masalah seperti yang terjadi pada bulan lalu.
Dimana, ada groundbreaking integrasi Stasiun MRT Asean dengan Halte CSW koridor 13 bus Transjakarta setelah keduanya resmi beroperasi. (Baca: Pembangunan MRT Bundaran HI-Harmoni Tidak Akan Ganggu Lalu Lintas)
"Sekarang, semuanya sudah dirancang untuk terintegrasi. Dan ini akan dilakukan untuk seluruh pembangunan transportasi umum, MRT maupun BRT, maupun LRT sebagai satu kesatuan," kata Anies di stasiun MRT Bundaran HI, Senin (17/2).
Anies menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir ini kabar baik tentang transportasi Jakarta bermunculan terus menerus. Pemprov DKI bersyukur bahwa bukan saja kualitas dan aktivitas layanan yang meningkat, tapi yang paling otentik dari alat ukur sebuah kemajuan transportasi umum itu bukan bertambahnya rute, armada, dan bukan bertambahnya jalur, tapi bertambahnya penumpang.
Kalau penumpang bertambah, lanjut Anies, artinya terjadi perubahan perilaku. Kalau jalur tambah artinya punya kemampuan fiskal, tapi begitu terjadi pergeseran dari kendaraan pribadi ke angkutan umum, tujuan paling akhir dari pembangunan transportasi massal itu terjadi.
"Ini semua bagian dari membangun transportasi massal umum di Jakarta yang terintegrasi. Harapannya project ini berjalan sesuai jadwal, jangan kompromi pada kualitas dan on budget. Kita berharap rekayasa lalu lintas, implikasi selama project bisa dikendalikan sebaik mungkin. Sehingga masyarakat bisa berkegiatan seperti biasanya, dan merasakan dampak yang minim dari proses pembangunan," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, semua stasiun MRT Fase II didesain untuk bisa terintegrasi dengan moda transportasi umum lain. Dengan begitu, tidak ada lagi masalah seperti yang terjadi pada bulan lalu.
Dimana, ada groundbreaking integrasi Stasiun MRT Asean dengan Halte CSW koridor 13 bus Transjakarta setelah keduanya resmi beroperasi. (Baca: Pembangunan MRT Bundaran HI-Harmoni Tidak Akan Ganggu Lalu Lintas)
"Sekarang, semuanya sudah dirancang untuk terintegrasi. Dan ini akan dilakukan untuk seluruh pembangunan transportasi umum, MRT maupun BRT, maupun LRT sebagai satu kesatuan," kata Anies di stasiun MRT Bundaran HI, Senin (17/2).
Anies menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir ini kabar baik tentang transportasi Jakarta bermunculan terus menerus. Pemprov DKI bersyukur bahwa bukan saja kualitas dan aktivitas layanan yang meningkat, tapi yang paling otentik dari alat ukur sebuah kemajuan transportasi umum itu bukan bertambahnya rute, armada, dan bukan bertambahnya jalur, tapi bertambahnya penumpang.
Kalau penumpang bertambah, lanjut Anies, artinya terjadi perubahan perilaku. Kalau jalur tambah artinya punya kemampuan fiskal, tapi begitu terjadi pergeseran dari kendaraan pribadi ke angkutan umum, tujuan paling akhir dari pembangunan transportasi massal itu terjadi.
"Ini semua bagian dari membangun transportasi massal umum di Jakarta yang terintegrasi. Harapannya project ini berjalan sesuai jadwal, jangan kompromi pada kualitas dan on budget. Kita berharap rekayasa lalu lintas, implikasi selama project bisa dikendalikan sebaik mungkin. Sehingga masyarakat bisa berkegiatan seperti biasanya, dan merasakan dampak yang minim dari proses pembangunan," ucapnya.
(whb)