Pembangunan Dua Flyover di Bekasi Gunakan Dana Hibah dari Pemprov DKI

Jum'at, 31 Januari 2020 - 11:39 WIB
Pembangunan Dua Flyover di Bekasi Gunakan Dana Hibah dari Pemprov DKI
Pembangunan Dua Flyover di Bekasi Gunakan Dana Hibah dari Pemprov DKI
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyebutkan anggaran untuk pembangunan flyover Rawapanjang dan Cipendawa menelan anggaran Rp420 miliar. Anggaran sebesar itu merupakan anggaran bantuan hibah dana kemitraan dari Pemprov DKI Jakarta.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan, pembangunan kedua flyover itu menelan biaya Rp420 miliar untuk konstruksinya saja. Dengan rincian flyover Rawapanjang sebesar Rp180 miliar dan Cipendawa Rp240 miliar.

"Mulai hari ini (Jum'at), dua flyover ini sudah bisa dilintasi masyarakat, dengan harapan titik kemacetan di Bantargebang bisa menurun," kata Arief kepada SINDOnews saat ditemui dalam peresmian flyover Cipendawa, Jalan Narogong, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jumat (31/1/2020).

Menurut dia, pembangunan kedua flyover Rawapanjang dan Cipendawa telah dimulai sejak tahun 2017. Adapun biaya pembangunan konstruksi maupun pembebasan lahan menggunakan dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta. Sehingga, pembangunan dilakukan dua tahap. (Baca: Anies Baswedan Resmikan 2 Flyover di Bekasi Senilai Rp420 Miliar)

Tahap satu di tahun 2017-2018 dan tahap dua ini di tahun 2019. flyover Rawapanjang itu menghubungkan Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Raya Narogong. Sedangkan flyover Cipendawa merupakan akses penghubung Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong.

Arief menuturkan, pembebasan tanah di flyover Cipendawa membutuhkan lahan sekitar 13.000 meter persegi, sedangkan flyover Rawapanjang sekiar 7.000 meter persegi. Dengan sudah diresmikan ini, keberadaan jembatan ini mempermudah arus lalu lintas truk sampah DKI Jakarta menuju TPST Bantargebang.

Sebelumnya, dua titik persimpangan di Jalan Raya Narogong, Kota Bekasi mengalami kemacetan parah selama dua tahun hingga 2020. Kemacetan itu disebabkan adanya pembangunan jalan layang atau flyover Rawapanjang, Bekasi Selatan dan Cipendawa, Rawalumbu.

Kemacetan parah terjadi di persimpangan Cipendawa. Jalan yang berstatus nasional ini terjadi penyempitan atau bottle neck sepanjang 50 meter yang mengarah ke Bekasi maupun Bantar Gebang. Jalan yang awalnya setiap arah memiliki lebar 10 meter dengan dua lajur, kini berubah menjadi empat meter sehingga hanya terdapat satu lajur setiap arah.

Akibatnya, kemacetan di setiap arah mengular hingga ratusan meter. Penyempitan terjadi karena adanya pengerjaan konstruksi tiang pancang flyover di sisi barat jalan yang mengarah ke Bekasi. Kemacetan juga terjadi di Rawapanjang tepatnya di depan supermarket Lottemart Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, karena adanya pembangunan flyover.

flyover yang dibangun ini menghubungkan Jalan Ahmad Yani dengan Jalan Raya Narogong. Sementara flyover di Cipendawauntuk mengurai kepadatan kendaraan di persimpangan jalan tersebut. Namun di titik Rawapanjang kemacetan tidak begitu parah, kendaraan hanya mengular beberapa puluh meter saja.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5479 seconds (0.1#10.140)