Polisi Dalami Korban Lain dalam Kasus Prostitusi Anak di Rawa Bebek

Kamis, 23 Januari 2020 - 10:48 WIB
Polisi Dalami Korban Lain dalam Kasus Prostitusi Anak di Rawa Bebek
Polisi Dalami Korban Lain dalam Kasus Prostitusi Anak di Rawa Bebek
A A A
JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan terkait kasus penjualan anak yang dijadikan Pekerja Seks Lomersial (PSK) di kawasan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara . Pasalnya, diduga kasus ini tak hanya menyeret 10 orang korban. Karena, pelaku sempat membuka praktik prostitusi di Kalijodo yang akhirnya pindah ke Rawa Bebek.

Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombea Pol Yusri Yunus mengatakan, penyidik hungga saat ini masih melakukan penelusuran dugaan adanya korban lain selain 10 orang yang sebelumnya berhasil diamankan.

"Dia sudah membuka usahanya di lokasi tersebut selama dua tahun, sebelumnya dia buka di Kalijodo. Karena ditutup maka pindah ke Rawa Bebek," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Dia melanjutkan, sejauh ini pelaku juga masih enam orang belum ada penambahan lagi. Begitu juga peranan dari para pelaku sudah sangat jelas, penyidik juga masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif kepada para tersangka. "Sekarang fokusnya adalah bagaimana kita bisa membantu para korban. Kan ada 10 korban di sini," tegasnya.

Sementara penyidik masih mengembangkan, apakah ada kemungkinan jaringan yang lain atau tempat lainnya. Karena hasil pemeriksaan, kata dia, pemilik itu sudah sejak dua tahun lalu dan pernah membuka tempat yang sama di Kalijodo.

"Ini terus didalami, tim penyidik juga akan mendatangi beberapa kafe yang kemungkinan mirip dengan kafe kayangan tersebut," tuturnya. (Baca Juga: Polda Gulung Sindikat Penjualan Anak untuk Jadi PSK Beromzet Rp2 Miliar
Sementara, para korban direkrut dari daerah Jawa Tengah seperti Brebes dan Indramayu, Jawa Barat. Mereka direkrut melalui media sosial dengan menjanjikan akan mempekerjakan mereka dengan gaji yang besar di restoran.

"Setelah itu mereka kemudian bertemu dengan pelaku yang memang tugasnya mencari dan menjual kepada kafe kayangan. Tetapi setelah masuk ke dalam mereka dijual Rp750 ribu-1,5 juta. Kenapa ada perbedaan. Karena dilihat dari wajahnya," jelasnya.

Kini, pihaknya masih terus melakukan pendampingan terhadap para korban untuk menghilangkan traumanta. (Baca Juga: Sehari Korban PSK Anak Wajib Layani 10 Tamu dengan Tarif Rp150 Ribu(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1666 seconds (0.1#10.140)