Pesisir Utara Terancam Banjir Rob, Pemprov DKI Kerahkan Pompa dan Petugas

Rabu, 08 Januari 2020 - 21:02 WIB
Pesisir Utara Terancam Banjir Rob, Pemprov DKI Kerahkan Pompa dan Petugas
Pesisir Utara Terancam Banjir Rob, Pemprov DKI Kerahkan Pompa dan Petugas
A A A
JAKARTA - Daerah pesisir Jakarta diprakirakan akan mengalami air pasang pada Kamis (9/1/2020) hingga Sabtu (11/1/2020) mendatang. Sedikitnya ada tujuh lokasi di Jakarta Utara dan Barat yang terancam diterjang air rob.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, daerah yang paling banyak kemungkinan terkena air rob adalah Jakarta Utara, karena di sana merupakan wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut. Di antaranya Muara Angke, Kalibaru, Muara Baru, Cilincing, Marunda dan Pademangan Ancol. Sedangkan untuk wilayah Jakarta Barat, hanya wilayah Tegal Alur.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah pengerahan sejumlah unit pompa stasioner hingga pompa mobile. "Di lokasi titik yang kemungkinan ada air rob sudah kami pasang pompa, contohnya rumah pompa Marina Ancol yang memang sudah dibangun antisipasi rob di Komplek Ancol Jaya Seafront," kata Juaini saat dihubungi, Rabu (7/1/2020). (Baca juga: Ada Potensi Hujan Lebat Periode 9-12 Januari, BMKG: Waspadai Banjir dan Longsor)

Selain mengerahkan pompa dan petugas, pihaknya juga telah membuatkan tanggul darurat berupa karung berisi pasir. Tujuannya untuk menghambat laju air masuk ke daratan Ibu Kota Jakarta. Antisipasi rob dilakukan setelah lembaganya mendapat prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG. Dirinya tidak ingin bencana banjir terulang kembali seperti halnya Rabu (1/1/2020) lalu. "Berbagai upaya kami lakukan untuk menghindari air pasang dari laut ke permukiman warga," ungkapnya.

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, permukaan air laut pada hari ini, Rabu (8/1/2020), sudah mengalami peningkatan. Dia berharap pompa mobile yang digerakkan di sekitar pesisir dapat membantu secara maksimal agar bisa membantu apabila ternyata muncul rob, sehingga bisa dialirkan.

"Karena sifatnya air, kita kelola airnya. Jadi, sebabnya disediakan pompa mobile berada di sekitar pesisir pantai, dan sejak tadi pagi asisten pembangunan dengan Dinas SDA sudah secara khusus menempatkan titik mana, statusnya waspada," bebernya. (Baca juga: Viral soal Pasang Surut Air Laut di Teluk Jakarta, BMKG: Itu Fenomena Biasa)

Selain itu, DKI juga tengah mengantisipasi hujan yang diprediksi akan terus meningkat pada 11-15 Januari ini. Di antaranya membangun pos-pos sampai level kelurahan. Sehingga ketika baru fase genangan, Dinas SDA bisa langsung merespons.

Sejak kemarin, kata Anies, pihaknya tengah mereview Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Salah satu yang direview adalah perihal informasi. Dimana, apabila ada kabar, pemberitahuan akan langsung ke warga tidak melalui jenjang.

"Informasi bukan ke kelurahan, bukan ke RW, RT tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa (pengeras suara) untuk memberitahu semuanya. Termasuk sirine," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik berharap pemerintah menyiapkan sarana pengungsian berikut dengan logistik dalam mengahadapi banjir rob. Sebab, apabila banjir rob dibarengi dengan hujan lokal dan banjir kiriman, kemungkinan banjir di pesisir utara tidak bisa dihindarkan. "Masyarakat harus siap dan wajib mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah ketika banjir rob datang," tukasnya.

Selain itu, politisi Partai Gerindra itu berharap proyek tanggul laut yang dikerjakan pemerintah pusat dapat segera diperkuat. Termasuk dengan tanggul yang beberapa hari mengalami jebol. "Kami akan tinjau tanggul laut yang jebol beberapa waktu lalu di kawasan penjaringan agar segera diperbaiki," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5198 seconds (0.1#10.140)