Cawagub Jakarta Rano Karno Klaim IPM Banten Lebih Unggul dari Jabar

Selasa, 29 Oktober 2024 - 18:05 WIB
loading...
Cawagub Jakarta Rano...
Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno menghadiri kegiatan kampanye di Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Foto: SINDOnews/Muhammad Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno atau biasa disapa Bang Doel menyatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Banten pada tahun 2023 sebesar 75,77. Angka ini meningkat 0,52 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 75,25.

Menurut mantan Gubernur Banten itu, IPM di Banten justru berbeda dengan IPM Jawa Barat pada tahun 2023 yakni 74,24 yang tertinggal dari Banten. Rata-rata IPM Jabar mengalami peningkatan sebesar 0,74 persen pada tahun 2020-2023.

"Cuma ya mungkin karena saya yakin Si Akang (Ridwan Kamil) baru dapat data pada malam itu (debat kedua)," ujar Rano di Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).



Sebelumnya, calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) memberikan pertanyaan kepada Rano Karno dalam debat kedua di Ancol Beach City, Jakarta Utara. RK menanyakan alasan mengapa IPM di Banten saat Rano memimpin malah menurun.

Badan Pusat Statistik (BPM) menyatakan IPM di Banten saat era Rano Karno meningkat. Capaian IPM Banten pada tahun 2015 sudah mencapai 70,27%. Angka ini meningkat 1,35 poin dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 68,92%. Pencapaian ini menandakan status pembangunan Banten meningkat dari kategori sedang menjadi tinggi.

Data ini sekaligus memberikan bukti bahwa tren IPM naik saat Rano Karno menjabat Gubernur Banten.

Berdasarkan data BPS Banten yang dirilis 16 April 2018 menyebutkan IPM Banten pada tahun 2017 mencapai 71,42 atau meningkat 0,46% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 70,96. Pada tahun 2017 pertumbuhan IPM mencapai 0,65%.

Pertumbuhan IPM tahun 2017 ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan IPM tahun 2016 yang mencapai 0,98%.

Jadi prosentase pertumbuhan IPM yang turun dan bukan angka IPM. Di sinilah Ridwan Kamil salah membaca data IPM Banten.

Bahkan, BPS menyebutkan pada tahun 2017 status pembangunan manusia di Banten berada pada level atau kategori tinggi, status tersebut masih sama dengan status pada tahun 2016.

Meningkatnya IPM Banten terjadi pada semua komponen pembentuk. Dengan pertumbuhan tertinggi untuk komponen rata-rata lama sekolah (RLS). Sedangkan yang terendah untuk komponen umur harapan hidup (UHH) saat lahir.

Meningkatnya IPM Banten terjadi pada seluruh wilayah dengan IPM tertinggi diduduki Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang tercatat 80,84 dan IPM terendah di Kabupaten Lebak yang tercatat 62,95.

BPS menyebutkan secara umum pembangunan manusia Banten selama 7 tahun terakhir terus mengalami kemajuan di mana IPM Banten meningkat dari 67,54 pada tahun 2010 menjadi 71,42 pada tahun 2017.

Hanya saja pertumbuhan atau kecepatan kemajuannya pada tahun 2017 ini mengalami pelambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu status pembangunan manusia Banten masih berada pada level atau kategori tinggi.

Berdasarkan tabel perkembangan IPM Banten menurut komponen pada tahun 2010 hingga 2017 terus mengalami peningkatan IPM.

Pada tahun 2010 tercatat 67,54, kemudian tahun 2011 68,22. Selanjutnya pada tahun 2012 68,92 berikutnya tahun 2013 69,47. Lalu tahun 2014 tercatat 69,89 terus naik pada tahun 2015 menjadi 70,27.

Kemudian, naik lagi pada tahun 2016 menjadi 70,96 dan pada tahun 2017 kembali naik menjadi 71,42. Apabila dihitung secara prosentase pertumbuhan IPM Banten dari tahun 2010 ke 2011 itu meningkat 1,01%.

Lalu, tahun 2012 meningkat menjadi 1,02%. Pada tahun 2013 meningkat 0,79%. Selanjutnya pada tahun 2014 meningkat 0,61%. Berikutnya pada tahun 2015 naik 0,55%. Terus berlanjut pada tahun 2016 naik 0,98% dan pada tahun 2017 kembali naik 0,65.

Hal menarik lainnya adalah perkembangan komponen rata-rata lama sekolah (RLS) Banten tahun 2010 hingga 2017 yang terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2014 RLS Banten tercatat 8,19. Kemudian, pada tahun 2015 (RLS) Banten naik menjadi 827 atau naik 0,98%. Berikutnya pada tahun 2016 naik menjadi 8,37 atau meningkat 1,21%. Kemudian, pada tahun 2017 RLS naik menjadi 8,53 mengalami peningkatan 1,91%.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0674 seconds (0.1#10.140)