42,6% Pemilih Pilkada Jakarta Masih Mengambang Versi Survei PPI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Parameter Politik Indonesia (PPI) mengeluarkan survei terbarunya terkait dinamika elektoral jelang Pilkada Jakarta 2024 . Dari hasil tersebut, hingga saat ini belum ada pasangan calon (paslon) yang dapat mengunci kemenangannya secara mutlak.
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno mengungkapkan bahwa hal ini terjadi akibat masih ditemukan cukup tingginya angka suara pemilih mengambang (float mass) saat survei ini dilakukan. Pemilih mengambang ini merupakan bagian dari pemilih yang belum menentukan sikap, dan pemilih yang masih dapat berubah dari pilihan calonnya.
"Saat ini masih ada 42,6% pemilih mengambang yang merupakan gabungan antara pemilih undicided dan pemilih tidak loyal yang masih bisa diperebutkan para kontestan di Pilgub Jakarta," kata Adi dalam rilis temuan surveinya, Selasa (29/10/2024).
Apalagi, kata dia, pemilih mengambang ini baru akan memastikan pilihannya jelang hari H pencoblosan pada 27 November mendatang. Karena itu, segala kemungkinan masih dapat terjadi dalam waktu satu bulan ke depan.
"Dengan tingginya pemilih mengambang, maka Pilgub Jakarta masih sangat dinamis," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 21-25 Oktober 2024 dengan menggunakan wawancara tatap muka langsung dengan dibantu pengisian kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Dengan metode ini, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1.200 responden. Adapun margin of error yang diterapkan sebesar 2,8 persen, pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno mengungkapkan bahwa hal ini terjadi akibat masih ditemukan cukup tingginya angka suara pemilih mengambang (float mass) saat survei ini dilakukan. Pemilih mengambang ini merupakan bagian dari pemilih yang belum menentukan sikap, dan pemilih yang masih dapat berubah dari pilihan calonnya.
"Saat ini masih ada 42,6% pemilih mengambang yang merupakan gabungan antara pemilih undicided dan pemilih tidak loyal yang masih bisa diperebutkan para kontestan di Pilgub Jakarta," kata Adi dalam rilis temuan surveinya, Selasa (29/10/2024).
Apalagi, kata dia, pemilih mengambang ini baru akan memastikan pilihannya jelang hari H pencoblosan pada 27 November mendatang. Karena itu, segala kemungkinan masih dapat terjadi dalam waktu satu bulan ke depan.
"Dengan tingginya pemilih mengambang, maka Pilgub Jakarta masih sangat dinamis," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 21-25 Oktober 2024 dengan menggunakan wawancara tatap muka langsung dengan dibantu pengisian kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Dengan metode ini, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1.200 responden. Adapun margin of error yang diterapkan sebesar 2,8 persen, pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
(rca)