Terima SK Caretaker KNPI Sempalan, Wagub DKI Jakarta Dikritik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keputusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menerima audiensi serta menerima SK salah satu pihak yang mengklaim sebagai Caretaker Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) DKI Jakarta Ichwanul Muslimin berbuntut kritikan. Pasalnya beberapa pihak menganggap tidak pernah ada Caretaker Ichwanul Muslimin, apalagi yang mengklaim adalah salah satu kubu KNPI versi Noer Fajriansyah (Fajri).
Salah satu Ketua DPP KNPI Rasminto menganggap, keputusan Wagub DKI menerima klaim Caretaker KNPI versi Fajri adalah cermin kurangnya sensitifitas orang nomor 2 itu melihat kondisi kepemudaan di Jakarta saat ini. ( )
"Ini menunjukkan ketidakmampuan Wagub untuk menyatukan pemuda DKI Jakarta. Seharusnya Wagub bisa lebih sensitif dan tidak memperkeruh situasi dengan menerima SK karakter untuk KNPI DKI Jakarta. Apalagi dari pihak yang tidak jelas," Jelas Rasminto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/8/2020).
Sebelum penerimaan itu terjadi, kata Rasminto, seluruh DPD II KNPI Kota se-DKI Jakarta serta pengurus DPD KNPI DKI Jakarta sudah solid menolak adanya Caretaker versi Fajri.
"Seluruh unsur DPD KNPI Kota se Jakarta dan pengurus DPD KNPI DKI Jakarta tegas menolak adanya carataker versi KNPI Fajri di DKI Jakarta," lanjutnya. ( )
Menurutya, Caretaker versi KNPI Fajri hanya menambah benih-benih perpecahan kepemudaan di DKI Jakarta. "Anehnya, kenapa Wagub DKI Jakarta yang notabene adalah eks aktivis KNPI justru memfasilitasi careteker tersebut," kata Rasminto.
Maka itu, Rasminto mengingatkan, agar Ariza tetap menjaga keharmonisan kepemudaan di Jakarta dengan cara yang arif dan bijaksana.
"Jangan sampai muncul kesan ini Wagub DKI Jakarta tidak faham tentang merawat keharmonisan pemuda di DKI Jakarta yang akan melaksanakan musda bersama antara Kubu Ichwanul Muslimin dan kubu Gusti Arief," pungkasnya
Lihat Juga: Bamus Betawi Tak Habis Pikir Gubernur DKI Ditunjuk Presiden: RT, RW, LMK Saja Dipilih Langsung Warga
Salah satu Ketua DPP KNPI Rasminto menganggap, keputusan Wagub DKI menerima klaim Caretaker KNPI versi Fajri adalah cermin kurangnya sensitifitas orang nomor 2 itu melihat kondisi kepemudaan di Jakarta saat ini. ( )
"Ini menunjukkan ketidakmampuan Wagub untuk menyatukan pemuda DKI Jakarta. Seharusnya Wagub bisa lebih sensitif dan tidak memperkeruh situasi dengan menerima SK karakter untuk KNPI DKI Jakarta. Apalagi dari pihak yang tidak jelas," Jelas Rasminto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/8/2020).
Sebelum penerimaan itu terjadi, kata Rasminto, seluruh DPD II KNPI Kota se-DKI Jakarta serta pengurus DPD KNPI DKI Jakarta sudah solid menolak adanya Caretaker versi Fajri.
"Seluruh unsur DPD KNPI Kota se Jakarta dan pengurus DPD KNPI DKI Jakarta tegas menolak adanya carataker versi KNPI Fajri di DKI Jakarta," lanjutnya. ( )
Menurutya, Caretaker versi KNPI Fajri hanya menambah benih-benih perpecahan kepemudaan di DKI Jakarta. "Anehnya, kenapa Wagub DKI Jakarta yang notabene adalah eks aktivis KNPI justru memfasilitasi careteker tersebut," kata Rasminto.
Maka itu, Rasminto mengingatkan, agar Ariza tetap menjaga keharmonisan kepemudaan di Jakarta dengan cara yang arif dan bijaksana.
"Jangan sampai muncul kesan ini Wagub DKI Jakarta tidak faham tentang merawat keharmonisan pemuda di DKI Jakarta yang akan melaksanakan musda bersama antara Kubu Ichwanul Muslimin dan kubu Gusti Arief," pungkasnya
Lihat Juga: Bamus Betawi Tak Habis Pikir Gubernur DKI Ditunjuk Presiden: RT, RW, LMK Saja Dipilih Langsung Warga
(mhd)