Saraswati Janji Bangun Rumah Aman untuk Korban KDRT di Tangsel
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih tinggi. Hal ini menimbulkan keprihatinan masyarakat luas.
Di antaranya datang dari Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati Djojohadikusumo . Menurutnya, peran serta masyarakat dalam pengawasan guna mencegah kasus tersebut sangat besar.
"Kita tahu, bahwa kasus-kasus meningkat, terutama kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Justru, masyarakat yang harus dilibatkan untuk memberikan perlindungan," kata Saraswati kepada SINDOnews di Serpong, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya, jika hanya mengharapkan peran dari pemerintah saja tidak akan cukup. Apalagi, ruang gerak dari pemerintah sangat terbatas. Meski begitu, bukan berarti pemerintah bisa lepas tangan begitu saja. ( )
"Respons dari pemerintah daerah terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mesti ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan membentuk tim cepat tanggap di lingkungan warga," katanya.
Tim cepat tanggap ini, akan bekerja saling melengkapi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A), sehingga pelayanan lebih cepat. ( )
Tidak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk membangun Rumah Aman, untuk menampung para korban KDRT. Melalui Rumah Aman ini, para korban KDRT juga akan mendapatkan layanan konsultasi psikolog.
"Ya, kita juga mau meningkatkan adanya Rumah Aman untuk para korban KDRT, korban kekerasan pada anak, maupun korban perdagangan orang. Meningkatkan juga dari segi kinerja P2TP2A," sambung Saraswati.
Untuk itu, mantan anggota Komisi VIII DPR RI ini juga mengaku sangat senang, pihaknya mendapatkan dukungan Forum Sultan, organisasi masyarakat yang fokus dengan isu-isu perlindungan perempuan dan anak.
"Saya merasa sangat bangga, sangat merasa terhormat bahwa mereka siap untuk ikut berjuang. Apa yang mereka dalami, apa yang mereka lakukan itu sangat sesuai dengan perjuangan saya secara pribadi," tukasnya.
Di antaranya datang dari Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati Djojohadikusumo . Menurutnya, peran serta masyarakat dalam pengawasan guna mencegah kasus tersebut sangat besar.
"Kita tahu, bahwa kasus-kasus meningkat, terutama kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Justru, masyarakat yang harus dilibatkan untuk memberikan perlindungan," kata Saraswati kepada SINDOnews di Serpong, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya, jika hanya mengharapkan peran dari pemerintah saja tidak akan cukup. Apalagi, ruang gerak dari pemerintah sangat terbatas. Meski begitu, bukan berarti pemerintah bisa lepas tangan begitu saja. ( )
"Respons dari pemerintah daerah terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mesti ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan membentuk tim cepat tanggap di lingkungan warga," katanya.
Tim cepat tanggap ini, akan bekerja saling melengkapi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A), sehingga pelayanan lebih cepat. ( )
Tidak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk membangun Rumah Aman, untuk menampung para korban KDRT. Melalui Rumah Aman ini, para korban KDRT juga akan mendapatkan layanan konsultasi psikolog.
"Ya, kita juga mau meningkatkan adanya Rumah Aman untuk para korban KDRT, korban kekerasan pada anak, maupun korban perdagangan orang. Meningkatkan juga dari segi kinerja P2TP2A," sambung Saraswati.
Untuk itu, mantan anggota Komisi VIII DPR RI ini juga mengaku sangat senang, pihaknya mendapatkan dukungan Forum Sultan, organisasi masyarakat yang fokus dengan isu-isu perlindungan perempuan dan anak.
"Saya merasa sangat bangga, sangat merasa terhormat bahwa mereka siap untuk ikut berjuang. Apa yang mereka dalami, apa yang mereka lakukan itu sangat sesuai dengan perjuangan saya secara pribadi," tukasnya.
(mhd)