Soal Pj Gubernur Jakarta, PDIP: Tak Perlu Bongkar Pasang Hanya Kepentingan Sesaat

Sabtu, 14 September 2024 - 15:45 WIB
loading...
Soal Pj Gubernur Jakarta,...
Anggota DPRD Fraksi PDIP Brando Susanto menegaskan kondisi kontekstual Jakarta hari ini membutuhkan sosok Pj yang berpengalaman dalam mengelola Jakarta. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - PDIP menjadi satu-satunya fraksi di DPRD DKI Jakarta yang mengusung Heru Budi Hartono untuk melanjutkan jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta. Sebab Jakarta membutuhkan pemimpin Pj yang berpengalaman.

Usulan nama itu disampaikan dalam Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) membahas usulan nama calon Pj Gubernur Jakarta di DPRD DKI Jakarta yang diketuai pimpinan sementara DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Achmad Yani dan anggota Fraksi PDIP Jhonny Simanjuntak pada Jumat, 13 September 2024.

Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Brando Susanto menegaskan kondisi kontekstual Jakarta hari ini membutuhkan sosok Pj seperti Heru Budi yang dinilai cukup dalam mengelola Jakarta. Brando mengatakan, Fraksi PDI Perjuangan bersepakat tetap mengusulkan nama Heru Budi sebagai Pj Gubernur karena Heru Budi sudah berpengalaman terlebih Pj yang menjabat nanti hanya sekitar lima bulan.



"Kami di Fraksi PDI Perjuangan memiliki pertimbangan sendiri terlebih soal tata kelola Jakarta. Usulan nama Heru ini karena Jakarta bukan ajang coba-coba dan kepentingan sesaat," ujarnya, Sabtu (14/9/2024).

Di sisi lain, lanjutnya, Fraksi PDI Perjuangan memiliki obsesi keberlanjutan sehingga pekerjaan Jakarta harus berdampak nyata dan berlanjut bukan pekerjaan yang hanya 5 bulan berangkat dari nol. “Fraksi PDI Perjuangan konsisten menyerukan situasi kontekstual Jakarta ini perlu pertimbangan matang terlebih kami memiliki obsesi kebelanjutan,” katanya.



Menurut Brando, Pj Gubernur yang hanya menjabat sekitar 5 bulan tidak perlu dibongkar pasang karena memimpin Jakarta bukan sekadar uji coba.

"Tinggal 5 bulan lagi buat apa kita jadikan Jakarta sekadar uji coba, atau kepentingan sesaat. Sedangkan kita lagi menuji Pilkada, maka biarkan Heru Budi tetap di Pj, kita laksanakan Pilkada Jakarta secara jujur dan adil dan kita kawal, pastikan pelayanan publik berjalan responsif dan solutif bagi warga Jakarta," tandasnya

Brando juga menanggapi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus kompak tak mencalonkan kembali Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur Jakarta dirinya menilai bahwa hal itu biasa-biasa saja dalam ruang demokrasi.

“Soal perbedaan pilihan dari teman-teman di fraksi lain itu hal yang wajar, secara demokrasi kita memaklumi bahwa dalam setiap keputusan tentu ada perbedaan, ada pertimbangan dan pendapat serta pilihan yang tidak harus dipaksakan sama. Namun tentu semua untuk kebaikan Jakarta,” tuturnya.

Diketahui, dalam rapat itu, disepakati tiga nama calon Pj Gubernur untuk diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Di antaranya Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi; Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik; dan Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir.

Ketiga nama itu kompak diusulkan parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Teguh mendapatkan suara terbanyak karena diusulkan delapan parpol. Kemudian, Akmal Malik dan Tomsi Tohir mendapatkan 7 suara.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1439 seconds (0.1#10.140)