DKI Akan Bangun Spot Budaya di Kolong Jalan Tol dan Flyover

Rabu, 30 Oktober 2019 - 05:10 WIB
DKI Akan Bangun Spot Budaya di Kolong Jalan Tol dan Flyover
DKI Akan Bangun Spot Budaya di Kolong Jalan Tol dan Flyover
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta merencanakan pembangunan spot budaya bertaraf internasional di sejumlah kolong jalan tol dan flyover ruas jalan nasional. Masing-masing wilayah akan memiliki ruang ketiga di kolong jalan.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Harri Nugroho mengatakan, selain membangun trotoar sebagai ruang ketiga masyarakat, pihaknya juga telah membangun di kolong jalan. Salah satunya di kolong simpang pasar rebo, Jakarta Timur yang tahun ini tengah dikerjakan.

"Sudah 70% pembangunannya menggunakan APBD DKI Jakarta 2019," kata Harri Nugroho pada Selasa, 29 Oktober 2019 kemarin. Harri menjelaskan, Jakarta memiliki 13 ruas jalan nasional yang nantinya akan diserahkan ke DKI.

Nantinya, lanjut dia, kolong jalan yang diserahkan tersebut akan dimanfaatkan sebagai ruang ketiga. Di mana, ada interaksi seperti spot budaya, skate park bertaraf internasional, dan pihaknya akan melibatkan komunitas skateboard dan sepeda BMX.

Selain itu, Harri menuturkan, pihaknya juga akan membangun taman baca, ampli teater dan playground. "Konsepnya sama seperti spot budaya Dukuh Atas. Namun di Pasar Rebo lebih lebar. Ini akan menjadi ruang ketiga masyarakat. Kan masukan masyarakat ruang ketiga tidak hanya di Jakarta Pusat, maka kita buat di Timur, Barat dan lainnya," tuturnya.

Untuk simpang kolong yang akan dibangun pada 2020, Harri mengungkapkan, saat ini masih dalam inventarisasi dan masuk dalam perencanaan terlebih dahulu. Kemungkinan, kata dia, anggarannya menggunakan pihak ketiga lantaran saat ini kegiatan RAPBD 2020 sudah dibahas.

"Bisa saja kita menggunakan dana kewajiban pengembang. Intinya semua wilayah punya ruang interaksi di kolong jalan," ungkapnya.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike berharap agar pembangunan ruang ketiga di kolong jalan tidak menyalahi aturan dan benar benar dimanfaatkan warga untuk berinteraksi. Jangan sampai spot budaya dukuh atas terulang kembali di spot budaya lainnya.

"Lihat spot budaya Dukuh Atas, baru beberapa bulan diresmikan, banyak yang rusak," ujarnya Yukemelihat penataan trotoar yang disebut sebagai ruang ketiga justru malah membahayakan masyarakat.

Berdasarkan pantauannya, banyak hal teknis dalam pemilihan material trotoar dan sebagainya mudah rapuh dan membahayakan pengguna seperti di trotoar Kemang yang kini tengah dibangun. Baik itu pejalan kaki ataupun pengendara.

"Saya melihat batu trotoar itu dipasangnya tidak sesuai spesifikasi, kayak licin dan mudah retak. Apalagi ketika di tikungan, trotoar tidak dibuat rendah dan kerap mengenai roda kendaraan," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3874 seconds (0.1#10.140)