Tambah Daya Tampung, Rano Karno Bakal Ubah Gedung Sekolah di Jakarta Jadi 5 Lantai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta dari PDI Perjuangan (PDIP) Rano Karno bakal mengubah gedung sekolah di Jakarta menjadi lima lantai. Hal itu untuk mengatasi permasalahan kekurangan sekolah dengan jumlah siswa yang terus bertambah.
"Mungkin bisa naik. Lantainya naik. Loh iya lah. Dulu cuma tiga, sekarang bisa empat atau bisa lima," kata Rano di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (1/9/2024).
Bang Doel sapaan karibnya itu menyoroti permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta. Menurutnya masalah utamanya yakni kurangnya infrastruktur gedung sekolah ditambah keterbatasan lahan di Jakarta.
"Misalnya pendidikan. Minimal 20% dari APBD kalau di daerah. Kalau pusat, APBN. Nah apakah DKI sudah? Saya lihat sudah. Cuman apakah itu cukup? Belum tentu cukup. Misalnya, setiap tahun, tapi saya bersyukur DKI tidak sesulit wilayah yang seperti Banten PPDB,” ujarnya.
PPDB sebagai sistem penerimaan murid baru setiap tahun punya masalah yang harus diatasi.
“Zonasi lah, afirmasi lah, prestasi lah. Tapi sebetulnya dasar utama adalah karena memang infrastruktur sekolah yang kurang. Misalnya gini, dari SD ke SMP jumlah lulusan 10.000 orang misalnya. SMP bisa menampung cuman 4.000. Nah sisa ini mau kemana? Dilarikan ke swasta. Orang berebut, nggak mau swasta. Kenapa nggak mau? Maaf, pasti kalau negeri kan jauh lebih murah. Nah itu udah dibikin sistem," ujarnya.
"Dasar utama kenapa? Oh ternyata jumlah sekolahnya kurang. Jumlah gedung kurang. Artinya harus diperbanyak. Oke kita mau perbanyak, apa masalahnya? Adakah lahan? Apakah di sekitar itu ada? Kalau nggak ada berarti harus pindah jauh lagi," tambahnya.
Sekadar informasi, Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno diusung PDI Perjuangan dan Hanura akan melawan Ridwan Kamil (RK)-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pilkada Jakarta 2024.
"Mungkin bisa naik. Lantainya naik. Loh iya lah. Dulu cuma tiga, sekarang bisa empat atau bisa lima," kata Rano di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (1/9/2024).
Bang Doel sapaan karibnya itu menyoroti permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta. Menurutnya masalah utamanya yakni kurangnya infrastruktur gedung sekolah ditambah keterbatasan lahan di Jakarta.
Baca Juga
"Misalnya pendidikan. Minimal 20% dari APBD kalau di daerah. Kalau pusat, APBN. Nah apakah DKI sudah? Saya lihat sudah. Cuman apakah itu cukup? Belum tentu cukup. Misalnya, setiap tahun, tapi saya bersyukur DKI tidak sesulit wilayah yang seperti Banten PPDB,” ujarnya.
PPDB sebagai sistem penerimaan murid baru setiap tahun punya masalah yang harus diatasi.
Baca Juga
“Zonasi lah, afirmasi lah, prestasi lah. Tapi sebetulnya dasar utama adalah karena memang infrastruktur sekolah yang kurang. Misalnya gini, dari SD ke SMP jumlah lulusan 10.000 orang misalnya. SMP bisa menampung cuman 4.000. Nah sisa ini mau kemana? Dilarikan ke swasta. Orang berebut, nggak mau swasta. Kenapa nggak mau? Maaf, pasti kalau negeri kan jauh lebih murah. Nah itu udah dibikin sistem," ujarnya.
"Dasar utama kenapa? Oh ternyata jumlah sekolahnya kurang. Jumlah gedung kurang. Artinya harus diperbanyak. Oke kita mau perbanyak, apa masalahnya? Adakah lahan? Apakah di sekitar itu ada? Kalau nggak ada berarti harus pindah jauh lagi," tambahnya.
Sekadar informasi, Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno diusung PDI Perjuangan dan Hanura akan melawan Ridwan Kamil (RK)-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pilkada Jakarta 2024.
(cip)