Satpam Pegadaian di Ciledug Merampok Pakai Pistol Mainan

Selasa, 25 Agustus 2020 - 22:01 WIB
loading...
Satpam Pegadaian di...
Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Haryanto saat rilis kasus perampokan. Foto: SINDOnews/Hasan Kurniawan
A A A
TANGERANG - Pelaku perampokan kantor Pegadaian di Batuceper, Kota Tangerang, Banten, ambruk ditembak polisi. Pelaku ditembak pada bagian kaki karena melawan.

Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Haryanto mengatakan, pelaku merupakan sekuriti yang bertugas di kantor Pegadaian Cabang Ciledug. Pelaku nekat menjalankan aksinya dengan pistol mainan.

"Pelaku melakukan aksinya pada 20 Agustus 2020. Dia beraksi seorang diri, menyatroni kantor PT Pusat Gadai Indonesia di Jalan Maulana Hasanudin, Batuceper, Kota Tangerang," ungkapnya, Selasa (25/8/2020). (Baca juga: Cerita Hijrah Aktor Adrian Maulana Usai Peristiwa Perampokan Rp700 Juta)

Tidak hanya pistol mainan, remaja ini juga membawa senjata tajam. Dia menyamar jadi teknisi yang diutus kantor pusat. Kemudian pelaku diantar menuju gudang belakang.

"Tetapi setelah di dalam tersangka malah menodongkan senjata tajam ke karyawan. Pelaku juga membekap dan menyeretnya, sambil menodongkan senjata api yang kami duga mainan," sebut Kapolres Sugeng.

Setelah melumpuhkan beberapa karyawan, pelaku kabur membawa lari sebanyak 21 ponsel genggam dan satu unit laptop. Aksi pelaku ini terekam kamera CCTV. (Baca juga: Nekat Rampok HP, Pengangguran Babak Belur Dihajar Warga)

"Berdasarkan keterangan dari para saksi dan rekaman CCTV, pelaku teridentifikasi identitasnya. Dia adalah Abu bakar, satpam kantor Pegadaian cabang Ciledug. Butuh 5 hari untuk menangkap pelaku," ungkapnya.

Pelaku ditangkap di tempat sembunyinya di Kampung Benda, Kresek, Kabupaten Tangerang. Saat ditangkap, pelaku melawan dan petugas terpaksa menembak kakinya.

Sementara itu, Abu Bakar mengaku nekat melakukan aksinya karena merasa sakit hati. Saat ingin meminjam uang tidak diberikan oleh atasannya. Gelap mata, dia lalu merencanakan perampokan.

"Ya, terpaksa. Saya merasa sakit hati, karena atasan saya tidak mau meminjamkan uang untuk berobat ibu saya. Tetapi sekarang saya menyesal. Keuntungan hasil merampok hanya Rp900 ribu. Sudah habis," pungkasnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)