Pura-pura Bertamu, Gadis Ini Nekat Curi Ponsel di Rumah Kontrakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aksi pencurian dua unit telepon seluler di sebuah rumah kontrakan di Cipinang Muara Dua, Jatinegara, Jakarta Timur terekam kamera CCTV. Perbuatan itu dilakukan seorang gadis remaja yang berpura-pura bertamu ke rumah korban.
Korban pencurian bernama Wagiman mengatakan, pelaku saat itu mengetuk pintu rumah kontrakan dengan alasan hendak bertemu anak Wagiman.
"Dia (pelaku) sempat mastiin area luar rumah kemudian langsung mengambil dua handphone di meja ruang tamu," ujarnya di Cipinang Muara Dua, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/8/2020). (Baca juga: Klaster Rumah Tangga Mengkhawatirkan, Bima: Tertular dari Orang yang Produktif di Luar)
Kejadian itu berlangsung cepat. Tak seorang pun penghuni rumah yang menyadari pencurian tersebut, padahal saat itu kondisi di rumah sedang ramai.
"Di dalam ada penghuninya, ada lima orang, tapi kita gak sadar. Pelaku langsung kabur begitu saja," ucap Wagiman.
Aksi pencurian serupa dengan modus pura-pura bertamu pernah terjadi. Kuat dugaan pelaku adalah orang yang sama. "Kejadian waktu itu korban enggan membuat laporan kehilangan kepada polisi," katanya. (Baca juga: Karyawati Bos Pelayaran Bayar Rp200 Juta untuk Pembunuh Bayaran)
Korban pencurian bernama Wagiman mengatakan, pelaku saat itu mengetuk pintu rumah kontrakan dengan alasan hendak bertemu anak Wagiman.
"Dia (pelaku) sempat mastiin area luar rumah kemudian langsung mengambil dua handphone di meja ruang tamu," ujarnya di Cipinang Muara Dua, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/8/2020). (Baca juga: Klaster Rumah Tangga Mengkhawatirkan, Bima: Tertular dari Orang yang Produktif di Luar)
Kejadian itu berlangsung cepat. Tak seorang pun penghuni rumah yang menyadari pencurian tersebut, padahal saat itu kondisi di rumah sedang ramai.
"Di dalam ada penghuninya, ada lima orang, tapi kita gak sadar. Pelaku langsung kabur begitu saja," ucap Wagiman.
Aksi pencurian serupa dengan modus pura-pura bertamu pernah terjadi. Kuat dugaan pelaku adalah orang yang sama. "Kejadian waktu itu korban enggan membuat laporan kehilangan kepada polisi," katanya. (Baca juga: Karyawati Bos Pelayaran Bayar Rp200 Juta untuk Pembunuh Bayaran)
(jon)