Terima Bantuan, Keluarga Pasien Pejuang Kanker Ucapkan Terima Kasih ke MNC Peduli

JAKARTA - MNC Peduli menggelar program satu juta masker untuk pejuang kanker. Penyalurannya melalui Yayasan Rumah Rachel, sebuah yayasan nirlaba yang memberikan pelayanan asuhan paliatif berbasis rawat-rumah (homecare) secara gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera yang hidup dengan penyakit serius.

Ibu pasien Julio, Mega Apriyati (42) mengaku terbantu dengan bantuan MNC Peduli dan Yayasan Rumah Rachel. Dia adalah ibu rumah tangga yang bekerja serabutan dengan gaji per minggu Rp175 ribu.



Dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil, pengobatan Julio sempat tersendat. Kini berkat bantuan Yayasan Rumah Rachel, dia tidak sendiri dan dapat mengetahui kondisi Julio dengan cepat.

"Sebelumnya saya mikir bagaimana ongkos buat kemonya obat-obatnya, khawatirnya di situ. Alhamdulillah ada bantuan dari MNC Peduli dan mereka sudah peduli dengan anak saya biar sehat selalu," katanya.

Asuhan atau perawatan paliatif merupakan spesialiasi perawatan medis yang dikhususkan bagi pasien dengan penyakit serius untuk mengelola rasa sakit dan gejala yang mereka alami. Tujuannya meningkatkan kualitas hidup pasien sekaligus meringankan penderitaan mereka.

Perawatan ini dilakukan dengan tindakan yang dapat meringankan penderitaan pasien baik secara fisik, emosi, spiritual, hingga finansial. Bersama MNC Peduli, Yayasan Rumah Rachel mengunjungi Julio (11) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2024).

Muncul kebahagiaan dalam raut wajah Julio saat ditemui MNC Peduli dan Yayasan Rumah Rachel. Usai diperiksa, Julio diajak menggambar oleh perawat.

Pada kesempatan ini, MNC Peduli menyalurkan donasi 10.000 masker melalui Yayasan Rumah Rachel untuk para pasien dan mendukung petugas medis dalam menjalankan tugasnya saat proses merawat dan mendampingi pasien di rumah secara sukarela tanpa berbayar.

Head of CSR MNC Group Tengku Havid mengatakan, MNC Peduli turut serta mendampingi saat kunjungan ke salah satu pasien anak penderita kanker darah atau leukimia bernama Julio. Ayah pasien bekerja sebagai juru parkir dan ibunya sebagai cleaning service part time sangat merasakan manfaat dari pendampingan yang dilakukan.

"Secara umum, pemeriksaan yang dilakukan saat kunjungan berupa mengelola efek samping dari kemoterapi, serta mengantisipasi suatu gejala yang mungkin muncul dengan harapan kondisi pasien dapat terkelola dengan baik sehingga tidak perlu sering kontrol ke rumah sakit," ujar Havid.