BPTJ: Macet di Jabodetabek akan Berkurang, Jika Angkutan Massal Terintegrasi

Rabu, 19 Juni 2019 - 09:50 WIB
BPTJ: Macet di Jabodetabek akan Berkurang, Jika Angkutan Massal Terintegrasi
BPTJ: Macet di Jabodetabek akan Berkurang, Jika Angkutan Massal Terintegrasi
A A A
JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengapresiasi turunnya tingkat kemacetan di Jakarta sebanyak 8% bedasarkan data dari TomTom Index. BPTJ berpandangan menangani permasalahan transportasi di Jakarta, mau tidak mau harus menyinggung Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek)

Kabag Humas BPTJ, Budi Rahardjo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta patut berbangga dengan turunnya kemacetan 8% di Jakarta karena tentunya hal ini merupakan buah dan berbagai usaha dan kerja keras yang telah dilakukan.
Apresiasi patut pula ditujukan kepada segenap stakeholder yang terlibat, seperti Pemprov DKI, Ditlantas Polda/ Korlantas Polri, Kementerian PUPR, para operator angkutan umum penumpang dan barang, operator jalan tol, BPTJ dan bahkan pemerintah daerah di wilayah Bodetabek.

Budi menuturkan, BPTJ berpandangan penilaian positif dari TomTom Index ini dapat menjadi pemacu untuk lebih intens lagi membenahi transportasi di Jakarta khususnya dan Jabodetabek umumnya."Menangani permasalahan transponasi di DKI Jakarta mau tidak mau harus pula menyinggung Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi karena wilayah-wilayah ini sudah menjadi satu wilayah yang teraglomerasi," kata ," kata Budi lewat keterangan persnya, Rabu (19/6/2019)..

Artinya, lanjut Budi, Jakarta dan daerah di sekitar ini sudah menjadi satu kesatuan secara ekonomi sehingga menyebabkan timbulnya mobilitas manusia dan barang yang sangat intens antarwilayah di dalamnya. Sebagai contoh jutaan manusia dari wilayah Bodetabek setiap hari melakukan perjalanan komuter ke Jakarta untuk menjalankan aktivitas ekonomi.

Dia menambahkan, jika penyelenggaraan transportasi antarwilayah ini tidak terintegrasi dengan baik, maka transponasi yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian justru akan menjadi beban perekonomian. "Singkat kata kemacetan yang terjadi di Jakarta dan Bodetabek akan berkurang secara siginifikan apabila terbangun dan termanfaatkan sistem transportasi perkotaan berbasis angkutan umum massal yang teintegrasi baik secara fisik maupun sistem mencakup keseluruhan wilayah Jabodetabek," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6744 seconds (0.1#10.140)