Keluarga Korban Penyekapan di Duren Sawit Diintimidasi, Terpaksa Diungsikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang pemuda berinisial MRR (23) menjadi korban penyekapan dan penyiksaan puluhan orang di sebuah kafe di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Belakangan diketahui bahwa keluarga MRR juga mendapatkan intimidasi.
Paman korban, Yusman mengatakan, intimidasi itu terjadi setelah korban berhasil melepaskan diri dari penyekapan. Intimidasi itu berupa teror, di mana ada sosok-sosok tak dikenal yang mendatangi rumah korban.
"Sifatnya ancaman dan teror dari para pelaku. Datang ke rumah ada empat mobil, sering nongkrong di depan rumah sampai diusir Pak RT tapi besoknya datang lagi," kata Yusman kepada wartawan, dikutip Selasa (9/7/2024).
Yusman menduga intimidasi itu dilakukan agar korban tidak menempuh proses hukum. "Sepertinya dia takut, tapi tujuan mereka intimidasi," katanya.
Atas perbuatan itu, keluarga MRR dan seluruh anak akhirnya harus diungsikan. Hal ini, tambah Yusman, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. "Akhirnya orang tua sama anak-anaknya kita ungsikan juga sekalian," tutupnya.
Peristiwa penyekapan dan penyiksaan terhadap MRR bermula ketika MRR melakukan kerja sama dengan pria berinisial HR. Kerja sama itu yakni untuk melakukan jual beli mobil.
Awalnya proses kerja sama berlangsung lancar hingga pada transaksi keempat MRR tidak dapat mengembalikan sejumlah uang hasil kerja sama. Usut punya usut, MRR ternyata menggunakan uang itu untuk keperluan pribadi yang mendesak.
Geram dengan perbuatan MRR, HR yang juga terlapor dari kasus ini pun melakukan pertemuan dengan MRR. Belakangan pertemuan itu justru menghasilkan perbuatan penyiksaan.
Paman korban, Yusman mengatakan, intimidasi itu terjadi setelah korban berhasil melepaskan diri dari penyekapan. Intimidasi itu berupa teror, di mana ada sosok-sosok tak dikenal yang mendatangi rumah korban.
"Sifatnya ancaman dan teror dari para pelaku. Datang ke rumah ada empat mobil, sering nongkrong di depan rumah sampai diusir Pak RT tapi besoknya datang lagi," kata Yusman kepada wartawan, dikutip Selasa (9/7/2024).
Yusman menduga intimidasi itu dilakukan agar korban tidak menempuh proses hukum. "Sepertinya dia takut, tapi tujuan mereka intimidasi," katanya.
Atas perbuatan itu, keluarga MRR dan seluruh anak akhirnya harus diungsikan. Hal ini, tambah Yusman, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. "Akhirnya orang tua sama anak-anaknya kita ungsikan juga sekalian," tutupnya.
Peristiwa penyekapan dan penyiksaan terhadap MRR bermula ketika MRR melakukan kerja sama dengan pria berinisial HR. Kerja sama itu yakni untuk melakukan jual beli mobil.
Awalnya proses kerja sama berlangsung lancar hingga pada transaksi keempat MRR tidak dapat mengembalikan sejumlah uang hasil kerja sama. Usut punya usut, MRR ternyata menggunakan uang itu untuk keperluan pribadi yang mendesak.
Geram dengan perbuatan MRR, HR yang juga terlapor dari kasus ini pun melakukan pertemuan dengan MRR. Belakangan pertemuan itu justru menghasilkan perbuatan penyiksaan.
(abd)