H-10 Lebaran, Sejumlah Terminal Bus Mulai Diserbu Pemudik

Selasa, 28 Mei 2019 - 08:17 WIB
H-10 Lebaran, Sejumlah Terminal Bus Mulai Diserbu Pemudik
H-10 Lebaran, Sejumlah Terminal Bus Mulai Diserbu Pemudik
A A A
JAKARTA - Sejumlah terminal di kawasan Jakarta mulai diserbu pemudik pada H-10 Lebaran, kemarin. Mereka menggunakan angkutan bus untuk pulang ke kampung halaman di sejumlah daerah. Seperti di kawasan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Kursi ruang tunggu, kantin, hingga tempat lain dipadati calon pemudik yang membawa tas tas besar.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain mengaku sudah siap untuk menyambut melonjaknya pemudik. “Persiapan menyambut angkutan Lebaran kita sudah siapkan jauh-jauh hari, pertama ada ram-chek kita sudah laksanakan dua tahap. Tahap pertama pada 8-26 April. Sedangkan tahap kedua 30 April-24 Mei,” katanya.

Selain itu, persiapan juga dilakukan dengan memperhatikan pendestrian jalan bagi pemudik yang melintas ke Terminal Kalideres menuju loket. Adapula juga posko-posko baik kesehatan, pengaduan, pengamanan, dan juga posko ramcek. Juga sudah disiapkan toilet khusus bagi disabilitas, serta charging handphone bagi para penumpang yang tengah menunggu bus.

“Kita siapkan charging gratis. Selain itu tenda ruang tunggu penumpang di taman ditambah supaya penumpang tertampung semua dan tidak kehujanan maupun kepanasan,” ujarnya. Dia memastikan jika Terminal Kalideres tidak ada lagi calo-calo yang beredar dan terus dilakukan pemantauan bekerja sama dengan aparat keamanan.

“Kalo calo saya pastikan tidak ada calo, tapi memang ada beberapa karyawan bus yang ditugaskan untuk menawari penumpang untuk ke loket tiket bus,” katanya. Revi mengakui jumlah penumpang yang masuk ke Kalideres sudah mengalami peningkatan yang kemungkinan dipengaruhi karena adanya kenaikan harga tiket pesawat terutama saat mudik lebaran.

“Kalo sekarang sudah ada kenaikan tapi sedikit hingga 10-15% untuk tujuan jarak jauh seperti Padang, dan Palembang. Ini memang tujuan yang ada bandaranya terjadi peningkatan,” katanya. Jika dibandingkan hari biasa jumlah penumpang tertinggi berkisar 1.200 penumpang namun saat ini hampir 1.600 penumpang.

Apalagi tujuan yang memiliki bandar udara seperti padang, Palembang, Solo, Semarang meningkat hingga 20% dibandingkan hari biasa. Revi memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-5 Lebaran atau 31 Mei. “Prediksi saya H-5 Lebaran kalo Kemenhub prediksi H-6. Tujuan favorit yang jadi kenaikan itu biasa Lampung dan Jawa Tengah. Tahun lalu dua wilayah itu mengalami kenaikan yang cukup tinggi,” katanya.

Taslim, salah satu pemudik mengaku tiket menuju kampungnya di Palembang, Sumatera Selatan alami kenaikan. Namun dia menganggapnya sebagai hal yang wajar, sebab pesawat pun alami kenaikan. Kondisi yang sama terjadi diTerminal Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sejak beberapa hari lalu kawasan ini dipenuhi oleh pemudik.

“Sejauh ini memang ada sedikit peningkatan jumlah penumpang di Terminal Tanjung Priok tapi baru 2-3%,” ujar Kepala Terminal Tanjung Priok Mulya, kemarin.

Peningkatan penumpang terjadi di beberapa rute tertentu, seperti ke arah Jawa Timur. Sedangkan untuk rute lainnya belum ada lonjakan. Mulya memprediksi kenaikan baru akan terlihat dalam 2-3 hari ke depan atau setelah 29 Mei bertepatan dengan libur atau cuti bersama.

Untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang, maka sejak 29 Mei posko terpadu pengamanan dan kesehatan mulai didirikan. Selain itu, Terminal Tanjung Priok juga menyiapkan ruang tunggu bagi para calon penumpang. Sementara untuk penambahan armada baru akan dilakukan mulai Kamis (30/5).

Dari Bandung, Jabar, jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Cicaheum diprediksi naik 5% dibanding 2018. “Peningkatan penumpang, terjadi karena banyak faktor, salah satunya tiket pesawat yang mahal dan kepercayaan masyarakat kepada angkutan darat, bus juga meningkat,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Cicaheum Roni Hermanto, kemarin.

Dia memprediksi, puncak arus mudik Lebaran 2019 di Terminal Cicaheum terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran. Demi kenyamanan pemudik, pihaknya menyiapkan tiga ruang tunggu dan ruang khusus untuk ibu menyusui. “Kami juga menyiagakan personel keamanan dari kepolisian dan TNI untuk mengantisipasi calo, tindak kriminal hipnotis dan copet,” ungkapnya.

Sementara itu, puncak lonjakan pemudik di Terminal bus Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, Jatim bakal terjadi pada Sabtu (1/6). Sebab keesokan harinya seluruh pekerja sudah mulai cuti bersama. Kepala sub Unit Terminal Purabaya, Imam Hidayat mengatakan, pada tahun lalu jumlah penumpang pada puncak arus mudik mencapai 73.500 orang.

Tahun ini diprediksi naik menjadi 75.000 orang. “Peningkatan jumlah masyarakat yang mudik menggunakan bus menandakan moda transportasi ini tetap diminati,” katanya, kemarin. Dia mengungkapkan, rata-rata tujuan pemudik untuk di dalam provinsi adalah ke Banyuwangi dan sejumlah daerah di Tapal Kuda yakni Lumajang, Probolinggo, Jember, Pasuruan dan Situbondo.

Sementara untuk jurusan luar provinsi adalah ke Yogyakarta dan Solo. “Kami berharap, meski terjadi lonjakan penumpang, tidak akan terjadi pemumpukan penumpang. Sebab, kami menyediakan 1.600 armada bus. Kami juga siapkan bus cadangan,” imbuhnya. Penumpukan penumpang juga diprediksi tidak akan terjadi karena banyak perusahaan, terutama BUMN dan Pemprov Jatim juga menggelar mudik bareng.Exit

Tol Tingkir Rawan Macet


Terpisah, kawasan exit tol Tingkir, Salatiga menjadi kawasan rawan macet lantaran jalan pertemuan dengan exit tol, yakni jalan Salatiga-Suruh, Kabupaten Semarang dengan kondisi jalan yang sempit. Medan jalan tersebut hanya dua lajur sehingga akan terjadi penumpukan kendaraan di persimpangan jalan exit tol.

“Jadi setelah keluar dari pintu gerbang tol Tingkir, kendaraan akan melaju di jalan protokol. Sedangkan jalan protokol pertemuan dengan exit tol sempit. Maka dari itu, saat arus mudik nanti, jalur tersebut rawan macet,” terang Kepala Dishub Kota Salatiga Sitqon Efendi, kemarin.

Guna mengantisipasi kemacetan pada arus mudik lebaran nanti maka telah disiapkan rekayasa jalur, yakni jalan raya Salatiga- Suruh arah Sragen akan diprioritas dan dibuat satu jalur. “Sedangkan jalur dari arah Sragen menuju Tingkir akan di lewat jalur alternatif melalui Senjoyo, Tegalwaton tembus di Cebongan,” pungkasnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7460 seconds (0.1#10.140)
pixels