Libur Tahun Baru Islam, Penumpang di Terminal Pulogebang Naik 1.121 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memasuki libur panjang tahun baru Islam 1442 Hijriyah keberangkatan penumpang di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, mulai menunjukan adanya lonjakan. Keberangkatan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dari Terminal Pulogebang didominasi tujuan pulau Jawa.
"Dari tanggal 20 Agustus ini ada peningkatan penumpang mencapai 1.121 orang dan jumlah keberangkatan bus mencapai 155 armada," kata Komandan Regu Terminal Terpadu Pulogebang, Mahbud di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2020).
Meski ada peningkatan penumpang, namun hal itu belum masuk ke dalam kategori normal. Sebab, lanjut dia, sebelum pandemi Covid-19 keberangkatan penumpang di Terminal Pulogebang mencapai 2.500 hingga 3.000 penumpang per harinya.
"Kalau liburan kali ini mayoritas keberangkatan menuju pulau Jawa, ada peningkatan, tapi belum normal," ujarnya. ( )
Mahbud menjelaskan, calon penumpang yang hendak berangkat dari Terminal Pulogebang diwajibkan mengisi formulir Corona Likelihood Metric (CLM) sebagai syarat pengganti SIKM.
"Persyaratan penumpang mengisi CLM, menggunakan masker, menjaga jarak dan kapasitas bus juga kami batasi maksimal 50 persen," katanya. ( )
"Dari tanggal 20 Agustus ini ada peningkatan penumpang mencapai 1.121 orang dan jumlah keberangkatan bus mencapai 155 armada," kata Komandan Regu Terminal Terpadu Pulogebang, Mahbud di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2020).
Meski ada peningkatan penumpang, namun hal itu belum masuk ke dalam kategori normal. Sebab, lanjut dia, sebelum pandemi Covid-19 keberangkatan penumpang di Terminal Pulogebang mencapai 2.500 hingga 3.000 penumpang per harinya.
"Kalau liburan kali ini mayoritas keberangkatan menuju pulau Jawa, ada peningkatan, tapi belum normal," ujarnya. ( )
Mahbud menjelaskan, calon penumpang yang hendak berangkat dari Terminal Pulogebang diwajibkan mengisi formulir Corona Likelihood Metric (CLM) sebagai syarat pengganti SIKM.
"Persyaratan penumpang mengisi CLM, menggunakan masker, menjaga jarak dan kapasitas bus juga kami batasi maksimal 50 persen," katanya. ( )
(mhd)