Uji Coba MRT, Masyarakat Berharap Tarifnya di Bawah Rp10 Ribu

Selasa, 12 Maret 2019 - 22:06 WIB
Uji Coba MRT, Masyarakat Berharap Tarifnya di Bawah Rp10 Ribu
Uji Coba MRT, Masyarakat Berharap Tarifnya di Bawah Rp10 Ribu
A A A
JAKARTA - Moda transportasi berbasis rel atau Mass Rapid Transit ( MRT ) Jakarta fase I Lebak Bulus- Bundaran HI resmi diuji coba, hari ini. Masyarakat pengguna MRT berharap tarif MRT bisa di bawah Rp10 ribu.

Masyarakat sangat antusias dan kagum menggunakan MRT pada hari pertama ujicoba. Fasilitas dan ketepatan waktu menjadi unggulan bagi mereka yang telah merasakannya. Namun, rata -rata dari mereka berharap tarif berkisar di bawah Rp10 ribu.

Seperti yang diungkapkan Hendrawan (35). Menurut pria asal Lebak Bulus itu, dirinya sengaja mengikuti uji coba MRT hari pertama ini untuk menghitung waktu dan biaya perjalanan dari rumah menuju tempat kerjanya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dirinya kagum dengan kecepatan dan ketepatan waktu yang dirasakan langsung dari lebak bulus ke Bundaran HI sekitar 29 menit.

"Kalau waktu sudah oke banget dibandingkan pakai motor. Saya berharap tarif MRT sekitar Rp5.000," kata Hendrawan saat ditemui di dalam stasiun MRT Bundaran HI, Selasa (12/3/2019). (Baca Juga: 181.209 Tiket Uji Coba MRT untuk Umum Diserbu Masyarakat)

Pria berkemeja hitam itu menuturkan bila setiap harinya menggunakan sepeda motor Dari rumah menuju tempat kerjanya. Biaya yang dihabiskan untuk bensin tidak lebih dari Rp15 ribu perhari. Untuk itu, apabila tarif MRT sekitar Rp5.000, biaya yang dihabiskanya sekitar Rp25 ribu perhari dengan rincian penitipan motor Rp5.000, angkutan lanjutan dari Bundaran HI ke Kantor Tanah Abang Rp5.000.

"Tarif MRT Rp5.000, pulang pergi Rp10 ribu ditambah Ongkos angkutan lanjutan Rp10 ribu pulang pergi dan penitipan motor Rp5.000. Total Rp25 ribu," ungkapnya.

Senada dengan Hendrawan, Jamal yang mencoba MRT dari Fatmawati ke Bundaran HI pun mengharapkan tarif di bawah Rp10 ribu atau sekitar Rp 7.000-8.000. Sebab, meskipun dengan fasilitas dan tekhnologi yang modern, MRT harus tetap memikirkan nilai kemampuan masyarakat.

Pria berusia sekitar 28 tahun itu menyatakan akan meninggalkan sepeda motornya dan membiasakan diri menggunakan angkutan massal apabila tarif MRT sesuai kantongnya. Apalagi bila melanjutkan perjalanan dengan angkutan lainya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya. (Baca Juga: Tarif MRT dan LRT Diputuskan, Belum Terintegrasi dengan Jak Lingko)

"Ya sebenarnya sih kalau lihat fasilitas dan ketepatan waktu, tarif MRT Rp10 ribu sih sangat pas lah ya. Tapi kalau dihitung dengan angkutan lanjutan dan lainnya, cukup besar juga biayanya dibandingkan Naik motor," tegasnya.

Besaran tarif MRT yang diusulkan Pemprov DKl untuk dibahas bersama DPRD DKI yakni Rp10 ribu dan tidak terintegrasi dengan Moda transportasi lainnya. Pembahasan bersama tarif yang rencananya dilakukan hari ini batal dilaksanakan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3491 seconds (0.1#10.140)