Hujan Antarkan Tumpukan Sampah Tiba di Teluk Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Musim hujan tidak hanya menyebabkan banjir. Peningkatan air itu juga menyisakan sampah di Teluk Jakarta. Sampah yang mengotori Teluk Jakarta itu antara lain adalah sampah plastik, kardus, dan sisa industri Rumah Tangga banyak ditemukan.
Pantauan SINDO, kondisi ini terlihat di sekitaran belakang Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (11/12/2018). Bau menyengat tercium di sekitaran kawasan itu.
Selain di Marunda, pemandangan demikian ditemukan di belakang pergudangan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang tak jauh dari lokasi. Sampah di tempat ini cukup banyak dan memenuhi bibir pantai hingga saluran air.
Nungki (36), salah seorang penghuni Rusunawa Marunda mengakui tumpukan sampah itu sudah ada sejak sepekan lalu. Ia menduga sampah berasal dari lemparan air hujan yang turun beberapa hari.
"Masuknya dari saluran air. Sampai ke sini," kata Nungki ketika ditemui di lokasi.
Nungki mengaku kondisi ini merupakan fenomena yang biasa terjadi saat musim hujan. Bahkan diakuinya, kondisi sekarang jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, volume sampah jauh lebih sedikit.
"Kan petugas sudah berjaga di kali-kali mas, jadi ini hanya sisa-sisa saja," ucapnya.
Lain halnya, dengan Saripah (47), warga disekitaran kampung Marunda. Ia meminta reaksi cepat petugas kebersihan untuk membersihkan. Sebab daerah itu sering digunakan sejumlah anak untuk bermain air. "Masa anak anak kami main air sampah," keluh Saripah.
Meskipun sampah itu penuh dan berlokasi dekat rusun, namun Saripah yakin bila sampah itu bukan berasal dari Rusun. Setelah ada beberapa warga yang tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT) beberapa bulan lalu, banyak warga Rusunawa Marunda yang takut membuang sampah ke kali.
Terlebih setiap pagi dan menjelang sore, petugas kebersihan dan kelurahan melakukan pengangkutan sampah. Sampah dari rusun kemudian dibawa ke kawasan Bantar Gebang.
"Jadi kita sudah diajarkan untuk memilah sampah, nah enggak mungkin sampah di sini dari warga (rusun). Kan kita ada bank sampah untuk nabung," ucap Saripah.
Pantauan SINDO, kondisi ini terlihat di sekitaran belakang Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (11/12/2018). Bau menyengat tercium di sekitaran kawasan itu.
Selain di Marunda, pemandangan demikian ditemukan di belakang pergudangan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang tak jauh dari lokasi. Sampah di tempat ini cukup banyak dan memenuhi bibir pantai hingga saluran air.
Nungki (36), salah seorang penghuni Rusunawa Marunda mengakui tumpukan sampah itu sudah ada sejak sepekan lalu. Ia menduga sampah berasal dari lemparan air hujan yang turun beberapa hari.
"Masuknya dari saluran air. Sampai ke sini," kata Nungki ketika ditemui di lokasi.
Nungki mengaku kondisi ini merupakan fenomena yang biasa terjadi saat musim hujan. Bahkan diakuinya, kondisi sekarang jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, volume sampah jauh lebih sedikit.
"Kan petugas sudah berjaga di kali-kali mas, jadi ini hanya sisa-sisa saja," ucapnya.
Lain halnya, dengan Saripah (47), warga disekitaran kampung Marunda. Ia meminta reaksi cepat petugas kebersihan untuk membersihkan. Sebab daerah itu sering digunakan sejumlah anak untuk bermain air. "Masa anak anak kami main air sampah," keluh Saripah.
Meskipun sampah itu penuh dan berlokasi dekat rusun, namun Saripah yakin bila sampah itu bukan berasal dari Rusun. Setelah ada beberapa warga yang tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT) beberapa bulan lalu, banyak warga Rusunawa Marunda yang takut membuang sampah ke kali.
Terlebih setiap pagi dan menjelang sore, petugas kebersihan dan kelurahan melakukan pengangkutan sampah. Sampah dari rusun kemudian dibawa ke kawasan Bantar Gebang.
"Jadi kita sudah diajarkan untuk memilah sampah, nah enggak mungkin sampah di sini dari warga (rusun). Kan kita ada bank sampah untuk nabung," ucap Saripah.
(mhd)