Sejumlah Tokoh Hadiri Doa untuk Gaza, Dukung Kemerdekaan Palestina dan Boikot Produk Israel

Minggu, 07 April 2024 - 23:02 WIB
loading...
Sejumlah Tokoh Hadiri Doa untuk Gaza, Dukung Kemerdekaan Palestina dan Boikot Produk Israel
Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menggelar Doa untuk Gaza di Silang Monas, tepatnya depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024) sore. Foto/Irfan Maruf
A A A
JAKARTA - Sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menggelar Doa untuk Gaza di Silang Monas, tepatnya depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024) sore. Mereka mendukung penuh kemerdekaan Palestina.

Pantauan di lokasi, massa aksi membawa bendera Palestina. Ada juga spanduk bertuliskan Doa untuk Gaza dan poster Israel Vs Humanity. "Free, free Palestine. Free, free Palestine!" teriak orator diikuti oleh para peserta aksi.

Tampak sejumlah tokoh seperti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah M Din Syamsuddin dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid . "Bangsa Indonesia mendukung penuh kemerdekaan penuh Palestina," kata Hidayat.

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina juga menyerukan agar rakyat Indonesia memboikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel. Aksi boikot produk terbukti memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian Israel.

Sejumlah Tokoh Hadiri Doa untuk Gaza, Dukung Kemerdekaan Palestina dan Boikot Produk Israel


Ketua Pelaksana Komite Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Bachtiar Nasir menilai, aksi boikot produk yang mendukung Israel harus terus disuarakan. Hal itu karena kelompok pendukung Israel tidak peduli dan takut pada Tuhan, tetapi mereka mendewakan uang.



"Aksi boikot itu tidak boleh berhenti, karena aksi boikot ini telah terbukti memukul mereka, karena memang Tuhannya mereka ini adalah uang" ujar Bachtiar Nasir.

Dia menilai, pendukung Israel tidak mengenal rasa kemanusiaan dan mereka tidak memahami konstitusi. Jalur Gaza yang seyogianya adalah wilayah Palestina, justru digempur untuk dikuasai.

"Jadi yang kita hadapi ini bukan makhluk beradab dan tahu adab. Yang kita hadapi ini bukan makhluk yang tahu aturan, mereka adalah orang-orang yang menghina semua aturan,” katanya.



Dia mengatakan, selama Indonesia maupun dunia tidak mengirimkan bantuan militer ke Palestina maka aksi boikot menjadi pilihan terbaik. Dia tidak memungkiri aksi ini memang berisiko untuk beberapa bisnis di Indonesia.

"Tapi demi solidaritas, kita harus rela mengurangi sedikit keinginan kita, kesukaan kita sedikit untuk kemanusiaan yang lebih besar, untuk perdamaian dunia yang jauh lebih penting."
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1750 seconds (0.1#10.140)