Polisi Periksa Handphone Keluarga yang Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Teluk Intan

Rabu, 13 Maret 2024 - 21:21 WIB
loading...
Polisi Periksa Handphone Keluarga yang Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Teluk Intan
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyebut penyidik sudah memeriksa handphone dari empat orang yang bunuh diri dengan melompat dari Apartemen Teluk Intan. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan penyidik kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap handphone dari empat orang yang bunuh diri dengan melompat dari Apartemen Teluk Intan.

Hal tersebut disampaikan Gidion seusai melihat proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ulang jatuhnya empat orang yang merupakan satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan Jakarta Utara pada Rabu (13/3/2024) sore. "Handphone (sudah diperiksa). Itu termasuk dalam pemeriksaan digital forensik," ujar Gidion.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak empat orang yang masih satu keluarga diketahui bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan di Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024 sore. Tubuh keempat orang tersebut terjatuh di lobby area parkir mobil Tower Topaz apartemen tersebut.



"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," ujar Gidion, Sabtu 9 Maret 2024.

Empat orang yang meninggal itu terdiri dari dua orang laki-laki berinisial EA (50) dan JWA (13). Serta dua perempuan berinisial AIL dan JL (15).



Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan ada gelagat akan melakukan aksi bunuh diri dari empat orang yang masih satu keluarga. Gelagat tersebut terlihat dari kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di apartemen tersebut.

"Adegan seperti mencium kening, mengumpulkan semua handphone, hingga menuju roof top lantai 21 apartemen tersebut terekam CCTV," kata Ady Wijaya, Minggu, 10 Maret 2024.

Agus menjelaskan tidak ada saksi mata yang melihat keempat nya menaiki roof top apartemen tersebut.

"CCTV menunjukkan para korban ini datang bersama, naik lift bersama, di lift EA menciumi para korban lain, A mengumpulkan HP para korban di tasnya, sampai keluar lift bersama. Di atas rooftop tidak ada saksi lain atau orang lain. Dan disambung lagi CCTV terlihat jatuh bersamaan," jelas Ady Wijaya.

Saat itu, kondisi tangan terikat terekam kamera pengintai. "Fakta dari hasil rekaman CCTV. Untuk kondisi mengikat tangan bersama terlihat dari post mortem jenazah saat sudah terjatuh di bawah," ucapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1453 seconds (0.1#10.140)