Polisi Rampungkan Kasus Motivator Dedy Melaporkan Selebgram Revina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap motivator Dedy Susanto terus bergulir. Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini memastikan tetap melanjutkan perkara ini.
Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Roma Hutajulu mengatakan, kasus ini sudah naik penyidikan. "Lagi kami proses. Sudah naik sidik," ujarnya, Jumat (14/8/2020). (Baca juga: 8 Saksi dan 7 CCTV Diperiksa, Polisi Buru Pelaku Penembakan di Kelapa Gading)
Sebelumnya, selebgram Revina VT dilaporkan Dedy Susanto atas tuduhan pencemaran nama baik melalui ITE, Februari 2020 lalu. Dedy merasa keberatan atas postingan Revina di akun Instagram soal dirinya
Roma melanjutkan dalam perkara ini, pihaknya telah memeriksa enam orang di antaranya dua saksi ahli yakni Ahli Bahasa dan ITE serta Dedy yang melaporkan kasus. "Lagi proses (belum ada tersangka)," ucapnya.
Di tempat terpisah, Dedy menceritakan hingga kini masih menunggu kelanjutan penyidikan. Beberapa saksi termasuk Revina telah diperiksa bersama sejumlah saksi ahli.
Bahkan, kasus tersebut tengah menunggu gelar perkara. Pasalnya, dari laporannya itu Dedy mengakui tidak pernah melecehkan wanita manapun dan tidak pernah melakukan DM mesum pada siapapun di Instagram sehingga tuduhan Revina kepada dirinya sangat merugikan baik materil maupun psikologi. "Sekarang hanya menunggu digelar saja," kata Dedy. (Baca juga: Anggota Keluarga Meninggal Positif COVID-19, 15 Orang di Gambir Isolasi Mandiri)
Dia berharap polisi segera menyelesaikan proses hukum guna memberi efek jera kepada RVT dan juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar tidak sembarangan mengupload cerita yang belum diketahui kebenarannya.
"Itu mencemarkan nama baik saya karena pekerjaan saya di bidang motivasi yang butuh kepercayaan. Kalau sudah seperti ini bagaimana saya mau menyelenggarakan training dan seminar lagi?" ujar Dedy.
Dengan terungkapnya kebohongan yang dibuat RVT bisa membuka harapan baru bahwa dirinya tidak pernah melakukan pelecehan kepada wanita manapun secara fisik maupun virtual seperti DM Instagram dan bentuk chatting lainnya.
"Kerugian psikologisnya tentu saja saya merasa terpukul kok wanita-wanita yang gak pernah saya kenal sama sekali bisa muncul dengan cerita-cerita fiktif. Kalau kerugian secara materi ya tentunya ini mempengaruhi saya dalam bekerja karena saya biasanya ngadain seminar dan training," ungkap Dedy.
Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Roma Hutajulu mengatakan, kasus ini sudah naik penyidikan. "Lagi kami proses. Sudah naik sidik," ujarnya, Jumat (14/8/2020). (Baca juga: 8 Saksi dan 7 CCTV Diperiksa, Polisi Buru Pelaku Penembakan di Kelapa Gading)
Sebelumnya, selebgram Revina VT dilaporkan Dedy Susanto atas tuduhan pencemaran nama baik melalui ITE, Februari 2020 lalu. Dedy merasa keberatan atas postingan Revina di akun Instagram soal dirinya
Roma melanjutkan dalam perkara ini, pihaknya telah memeriksa enam orang di antaranya dua saksi ahli yakni Ahli Bahasa dan ITE serta Dedy yang melaporkan kasus. "Lagi proses (belum ada tersangka)," ucapnya.
Di tempat terpisah, Dedy menceritakan hingga kini masih menunggu kelanjutan penyidikan. Beberapa saksi termasuk Revina telah diperiksa bersama sejumlah saksi ahli.
Bahkan, kasus tersebut tengah menunggu gelar perkara. Pasalnya, dari laporannya itu Dedy mengakui tidak pernah melecehkan wanita manapun dan tidak pernah melakukan DM mesum pada siapapun di Instagram sehingga tuduhan Revina kepada dirinya sangat merugikan baik materil maupun psikologi. "Sekarang hanya menunggu digelar saja," kata Dedy. (Baca juga: Anggota Keluarga Meninggal Positif COVID-19, 15 Orang di Gambir Isolasi Mandiri)
Dia berharap polisi segera menyelesaikan proses hukum guna memberi efek jera kepada RVT dan juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar tidak sembarangan mengupload cerita yang belum diketahui kebenarannya.
"Itu mencemarkan nama baik saya karena pekerjaan saya di bidang motivasi yang butuh kepercayaan. Kalau sudah seperti ini bagaimana saya mau menyelenggarakan training dan seminar lagi?" ujar Dedy.
Dengan terungkapnya kebohongan yang dibuat RVT bisa membuka harapan baru bahwa dirinya tidak pernah melakukan pelecehan kepada wanita manapun secara fisik maupun virtual seperti DM Instagram dan bentuk chatting lainnya.
"Kerugian psikologisnya tentu saja saya merasa terpukul kok wanita-wanita yang gak pernah saya kenal sama sekali bisa muncul dengan cerita-cerita fiktif. Kalau kerugian secara materi ya tentunya ini mempengaruhi saya dalam bekerja karena saya biasanya ngadain seminar dan training," ungkap Dedy.
(jon)