BPBD DKI Sebut Titik Banjir Makin Meluas jika Durasi Hujan Panjang

Kamis, 29 Februari 2024 - 18:15 WIB
loading...
BPBD DKI Sebut Titik...
BPBD Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, jumlah titik genangan banjir di Jakarta dapat semakin banyak apabila terjadi hujan dalam durasi yang lama. Foto/Muhammad Farhan/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, jumlah titik genangan banjir di Jakarta dapat semakin banyak apabila terjadi hujan dalam durasi yang lama atau panjang. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Pelaksana BPBD DKI , Isnawa Adji.

Banjir yang terjadi di sejumlah ruas jalan dan Rukun Tetangga (RT) di DKI Jakarta pada 29 Februari 2024 disebut Isnawa Adji, dapat terjadi karena sejak dini hari hujan terus mengguyur kawasan ibu kota Jakarta bahkan hingga sore hari.

Hal tersebut ia sampaikan kepada awak media dalam kunjungan Pj (Penjabat) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Stasiun Pompa Ancol, Jakarta Utara, Kamis (29/2/2024) sore.



BPBD DKI sudah memberikan imbauan untuk wilayah yang mengalami banjir tinggi. Meski BMKG merilis hujan sudah mulai mengendur pada Februari dan Maret, namun terjadi anomali yang menyebabkan wilayah Jakarta beberapa hari terakhir diguyur hujan dengan intensitas sedang bahkan lebat dalam durasi panjang.

BPBD DKI disebut Isnawa masih menunggu perkembangan dari BMKG terkait intensitas cuaca hujan ekstrem yang terjadi di DKI Jakarta.

"Kalau jumlah titik banjir sifatnya fluktuatif. Ada di beberapa lokasi. Kita monitor ada 52 lokasi. Tapi sampai satu jam lalu sudah turun jadi 34 lokasi. Tapi kita berdoa, kalau hujan tidak turun pasti akan surut. Kalau seandainya hujan lagi, pasti akan tambah lagi titik genangan," jelas Isnawa.

Untuk wilayah yang kebanjiran dengan ketinggian paling parah disebut Isnawa Adji ada di Rawa Terate Cakung Jakarta Timur.

"Kita menemukan di Rawa Teratai antara 120-150 cm. Terutama di bantaran kali dan sungai. Dari 267 kelurahan di Jakarta, kita punya data 25 kelurahan kategori rawan banjir dan genangan," ungkapnya.

25 kelurahan tersebut kata Isnawa, kebanyakan ada di bantaran kali sungai. "Lalu ada beberapa yang konturnya perbukitan. Jadi ada daerah di RT/RW yang rendah. Misalnya di Pengadegan, Rawa Jati, itu ada daerah lain tidak banjir tapi ada titik lokasi yang konturnya rendah, sehingga apabila hujan pasti akan terjadi genangan," lanjutnya.

Luapan Sungai Ciliwung dan sejumlah sungai lainnya juga dikatakan Isnawa terus dimonitor baik oleh BPBD DKI, Dinas Sumber Daya Air, dan stakeholder terkait.

"Kita monitor semua lokasi, dari 34 itu kita lebih fokus ke Rawa Teratai. Karena tempat lain hanya 20 cm, maksimal 25 cm. Masih terkendali dan bekum ada pengungsian. Di Rawa Terate sudah disiapkan titik pengungsian, tapi warga sepertinya belum mau untuk berpindah. PMI, Dinsos, BPBD sudah siap di situ," tutup Isnawa.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2093 seconds (0.1#10.140)