Di Hadapan Pelajar Tangsel, Alam Ganjar Bicara Ketimpangan Pendidikan di Indonesia
loading...
A
A
A
TANGSEL - Muhammad Zinedine Alam, putra calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo membeberkan tantangan dan ketimpangan dunia pendidikan di Indonesia. Di mana saat ini tercipta ketimpangan yang cukup signifikan antara sekolah yang terletak di pelosok dengan sekolah di kota.
Hal itu disampaikan Alam saat menghadiri talkshow bersama ratusan pelajar di Sejenak Kopi, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (26/1/24) malam.
Alam lalu menceritakan tentang pertemuannya bersama akademisi yang secara ilmiah menyebut kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata. "Kita ngobrol terkait kualitas pendidikan Indonesia, akses itu sudah ada tapi kualitas sekolah antara daerah ujung Indonesia selisihnya bisa sampai 7 tahun, anak SD kelas 5 di Halmahera setara kelas 12 di Jawa," katanya.
Jauhnya tingkat kualitas itu disebabkan banyak faktor, termasuk juga di dalamnya soal infrastruktur dan tenaga pendidik yang serba terbatas. "Jadi kita bicara ketimpangan dan ini jadi menjadi problem tenaga pendidik dan infrastruktur pendidikan," ucapnya.
Alam juga menyampaikan fondasi awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan saat ini adalah dengan keterjangkauan internet. Namun pada kenyataannya, penyediaan fasilitas internet gratis itu belum memadai.
"Infrastruktur digital atau internet bisa jadi fondasi awal membentuk learning management sistem yang baru tapi internetnya harus ada dulu," ucapnya.
Hal itu disampaikan Alam saat menghadiri talkshow bersama ratusan pelajar di Sejenak Kopi, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (26/1/24) malam.
Alam lalu menceritakan tentang pertemuannya bersama akademisi yang secara ilmiah menyebut kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata. "Kita ngobrol terkait kualitas pendidikan Indonesia, akses itu sudah ada tapi kualitas sekolah antara daerah ujung Indonesia selisihnya bisa sampai 7 tahun, anak SD kelas 5 di Halmahera setara kelas 12 di Jawa," katanya.
Jauhnya tingkat kualitas itu disebabkan banyak faktor, termasuk juga di dalamnya soal infrastruktur dan tenaga pendidik yang serba terbatas. "Jadi kita bicara ketimpangan dan ini jadi menjadi problem tenaga pendidik dan infrastruktur pendidikan," ucapnya.
Alam juga menyampaikan fondasi awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan saat ini adalah dengan keterjangkauan internet. Namun pada kenyataannya, penyediaan fasilitas internet gratis itu belum memadai.
"Infrastruktur digital atau internet bisa jadi fondasi awal membentuk learning management sistem yang baru tapi internetnya harus ada dulu," ucapnya.
(cip)