Tutup Tahun 2023, Inflasi Jakarta Alami Kenaikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akhir tahun 2023 membuat inflasi Jakarta mengalami kenaikan. Tercatat pada Desember 2023, inflasi mencapai 0,50% (mtm) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,30% (mtm).
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwaklian Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, catatan itu menjelaskan bila share inflasi sebesar 26,87%.
"Meningkatnya inflasi Jakarta pada Desember 2023 terutama disebabkan kenaikan inflasi pada kelompok makanan, minuman, tembakau, transportasi, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya," ujar Arlyana, Rabu (3/1/2024).
Dengan catatan demikian, inflasi Jakarta di tahun 2023 terkendali dalam sasaran yakni sebesar 2,28% (yoy) lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,61% (yoy).
Arlyana menjelaskan sumbangan inflasi didasari beberapa kelompok yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi sebesar 1,55% (mtm) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,08% (mtm).
"Meningkatnya inflasi pada kelompok tersebut terutama disebabkan kenaikan harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, rokok putih, dan beras," katanya.
Kenaikan harga komoditas cabai merah dan beras didorong turunnya produktivitas di wilayah sentra akibat gangguan cuaca dan terbatasnya pasokan akibat mundurnya masa panen raya padi sebagai dampak dari El Nino di tengah meningkatnya permintaan jelang akhir tahun.
Sementara kenaikan harga daging ayam ras didorong meningkatnya permintaan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Adapun kenaikan harga rokok putih didorong kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10%. Selanjutnya, kelompok transportasi pada Desember 2023 tercatat inflasi sebesar 0,84% (mtm) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0,13% mtm).
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwaklian Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, catatan itu menjelaskan bila share inflasi sebesar 26,87%.
"Meningkatnya inflasi Jakarta pada Desember 2023 terutama disebabkan kenaikan inflasi pada kelompok makanan, minuman, tembakau, transportasi, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya," ujar Arlyana, Rabu (3/1/2024).
Dengan catatan demikian, inflasi Jakarta di tahun 2023 terkendali dalam sasaran yakni sebesar 2,28% (yoy) lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,61% (yoy).
Arlyana menjelaskan sumbangan inflasi didasari beberapa kelompok yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi sebesar 1,55% (mtm) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,08% (mtm).
"Meningkatnya inflasi pada kelompok tersebut terutama disebabkan kenaikan harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, rokok putih, dan beras," katanya.
Kenaikan harga komoditas cabai merah dan beras didorong turunnya produktivitas di wilayah sentra akibat gangguan cuaca dan terbatasnya pasokan akibat mundurnya masa panen raya padi sebagai dampak dari El Nino di tengah meningkatnya permintaan jelang akhir tahun.
Sementara kenaikan harga daging ayam ras didorong meningkatnya permintaan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Adapun kenaikan harga rokok putih didorong kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10%. Selanjutnya, kelompok transportasi pada Desember 2023 tercatat inflasi sebesar 0,84% (mtm) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0,13% mtm).